Dolar AS Menguat Ditopang Prospek Ekonomi Suram The Fed

© Reuters.

Oleh Peter Nurse

Investing.com - Amerika Serikat menguat di awal perdagangan Kamis (11/06) dengan investor kembali ke safe haven setelah prospek suram ekonomi dari Federal Reserve.

Pada pukul 16.07 WIB, naik 0,13% di 96,070 menurut data Investing.com. turun 0,21% ke 106,87 dan melemah 0,37% ke 1,2698.

Sementara rupiah turun 0,25% di 14.015,0 terhadap dolar AS sampai pukul 14.56 WIB.

Bank sentral AS memproyeksikan Kamis dini hari bahwa ekonomi AS akan menyusut 6,5% tahun ini dan tingkat pengangguran akan menjadi 9,3% pada akhir tahun.

Itu pandangan yang lebih suram daripada yang diperkirakan banyak orang di pasar, utamanya setelah laporan ketenagakerjaan yang mengejutkan pada hari Jumat, dan memicu investor keluar dari saham-saham, menjauh dari mata uang berisiko serta beralih menuju obligasi dan dolar.

jatuh 0,84% di 0,6938 pukul 16.13 WIB, juga turun 0,61% di 0,6498.

Lebih lanjut, dengan indikasi Federal Reserve ingin pelonggaran kebijakan moneter berlangsung lama, maka penguatan dolar ini cenderung hanya menjadi fenomena sementara.

" luas mendorong dolar kembali ke sekitar level terendah pertengahan Maret, tepat sebelum bertambahnya pasar pendanaan USD dan cerita aksi perburuan dolar berkembang," kata ING, dalam catatan kepada klien.

"Tidak diragukan lagi investor masuk bersama dengan pandangan bahwa ekspektasi median FOMC untuk suku bunga Fed tidak berubah sampai tahun 2022, mempertahankan permintaan untuk aset dengan imbal hasil lebih tinggi."

Sebaliknya, naik 0,17% ke 1,1389 pukul 16.26 WIB.

Baru-baru ini pergerakan mata uang tunggal Eropa ini didorong oleh tanda-tanda negara-negara benua biru tersebut bekerja bersama memerangi virus covid-19, dengan Komisi Eksekutif Uni Eropa mengusulkan dana pemulihan yang besar terdiri dari dana hibah dan pinjaman bagi setiap negara anggota Uni Eropa.

Para menteri keuangan negara anggota Uni Eropa akan bertemu melaksanakan rapat pada hari Kamis ini untuk membahas dana pemulihan Uni Eropa.

Namun, “mengingat perbedaan antara komisi Uni Eropa dan misalnya dari pihak Belanda dan Austria, proposal dana pemulihan perlu untuk diselesaikan sebelum dapat disahkan oleh parlemen,” tulis analis di Danske dalam catatan penelitian.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)

Bagikan Berita Ini