Investing.com - Dolar Amerika Serikat bergerak menguat pada Kamis (25/06) pagi setelah meningkatnya kasus covid-19 di AS menghambat pemulihan cepat ekonomi yang terdampak pandemi virus dan mendorong trader memangkas spekulasi atas mata uang berisiko.
Pukul 10.05 WIB, naik 0,12% ke 97,243 menurut data Investing.com. Euro turun tipis 0,02% di 1,1248 dan Poundsterling berkurang 0,03% ke 1,2414.
Adapun yen menguat 0,16% ke 107,20 dan yuan Cina stabil di 7,0782 karena libur di Cina.
Sementara rupiah turun tipis 0,07% di 14.140,0 per dolar AS hingga pukul 10.09 WIB.
Diberitakan Reuters Kamis (25/06) pagi, jumlah kasus harian covid-19 di AS baru-baru ini melonjak menjadi hampir 36.000 menurut data laporan terakhir dan ini mendekati jumlah rekor 36.426 pada akhir April lalu. Persentase kasus positif virus juga mengalami peningkatan.
Gubernur negara bagian New York, New Jersey, dan Connecticut memerintahkan para wisatawan yang berasal dari sembilan negara bagian AS lain masuk karantina selama 14 hari. Langkah ini diambil akibat tanda-tanda melonjaknya kasus virus di negara bagian selatan dan barat AS.
Juga memperburuk sentimen yaitu tindakan Washington yang mempertimbangkan untuk mengubah tarif atas berbagai produk asal sebagai bagian dari perselisihan soal mitra dagang industri pesawat.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Menguat, Peningkatan Kasus Covid-19 Hambat Pemulihan Ekonomi"
Post a Comment