Investing.com - Dolar Amerika Serikat sedikit menguat pada Rabu (17/06) pagi setelah penjualan ritel AS mengalami lonjakan pada bulan Mei dan mata uang sensitif risiko bergerak melemah akibat kekhawatiran covid-19 dan ketegangan diplomatik di Asia.
naik tipis 0,08% di 97,015 menurut data Investing.com sampai pukul 09.52 WIB. turun 0,21% di 1,2548, melemah 0,30% di 0,6864 dan turun 0,16% ke 0,6437.
Sementara rupiah naik 0,35% ke 14.040,0 per dolar AS hingga pukul 09.53 WIB.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Rabu (17/06) pagi, Cina meningkatkan pembatasan ketat terhadap orang yang akan meninggalkan ibukota pada Selasa kemarin. Langkah ini diambil untuk menghentikan penyebaran covid-19 yang paling serius sejak bulan Februari ke kota-kota dan provinsi lain.
Korea Utara pada Selasa meledakkan kantor penghubung bersama yang didirikan di kota perbatasan pada tahun 2018. Sementara pihak tentara India mengatakan 20 prajuritnya tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di lokasi sengketa perbatasan di barat Himalaya.
Data penjualan ritel AS melonjak 17,7% di bulan lalu pada Selasa, melampaui perkiraan median ekonom untuk kenaikan 8,0%.
Meski demikian, Ketua The Fed Powell mengisyaratkan sikap hati-hati dalam kesaksiannya di Kongres AS. Ia mengatakan pemulihan penuh ekonomi AS tidak akan terjadi sampai rakyat Amerika yakin bahwa epidemi covid-19 telah dikendalikan.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Menguat Dipicu Kenaikan Penjualan Ritel di Amerika Serikat"
Post a Comment