Investing.com - Dolar Amerika Serikat semakin melemah terhadap sejumlah mata uang dan mata uang risiko terus beranjak naik pada Selasa (16/06) petang kala Federal Reserve AS bersiap memulai skema pembelian obligasi korporasi, sementara laporan menyebut ada kemungkinan suntikan stimulus fiskal yang lebih besar sehingga turut menopang sentimen investor.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Selasa (16/06) petang, the Fed mengatakan akan mulai membeli obligasi perusahaan pada Selasa (16/060 sebagai bagian dari skema stimulus yang sudah diumumkan, dan meluncurkan “Main Street Lending Program” untuk dunia usaha di Amerika Serikat.
Langkah ini meningkatkan kepercayaan di seluruh kelas aset dan mendorong pergerakan mata uang sensitif risiko seperti dolar .
Sentimen investor semakin optimis setelah laporan Bloomberg News menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump tengah mempertimbangkan pembiayaan program infrastruktur nyaris $1 triliun untuk merangsang perekonomian, mengutip berbagai sumber-sumber.
Terhadap sejumlah mata uang, turun 0,25% di 96,412 menurut data Investing.com sampai pukul 14.08 WIB. naik 0,25% di 1,1351 dan menguat 0,40% ke 1,2652.
Sementara rupiah sedikit naik 0.07% di 14.105,0 per dolar AS hingga pukul 14.03 WIB. Dan pukul 14.11 WIB, naik 0,6929
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Makin Turun, Sentimen Stimulus Dorong Aset Risiko"
Post a Comment