Investing.com - Amerika Serikat bergerak melemah pada Selasa (23/06) pagi setelah Penasehat Gedung Putih Peter Navarro menyatakan kesepakatan dengan Cina "berakhir".
Terhadap sejumlah mata uang, turun tipis 0,02% ke 96,970 sampai pukul 10.26 WIB. naik 0,12% ke 1,1271 dan menguat 0,13% di 1,2477.
Meskipun ada beberapa rincian mengenai implikasi kebijakan terkini, pernyataan itu mendorong kekhawatiran bahwa ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dan Cina sekarang bisa memburuk serta mengganggu jaringan pasokan dan aliran modal.
Navarro sebagian menghubungkan gangguan itu dengan kemarahan Washington atas Beijing yang sebelumnya tidak memperingatkan tentang kemunculan wabah covid-19.
bergerak naik 0,28% ke 0,6924 menurut data Investing.com pukul 10.16 WIB dan turun 0,05% di 0,6475.
naik 0,10% ke 7,0752 dan rupiah melemah 0,46% di 14.250,0 per dolar AS hingga pukul 10.17 WIB.
Penguatan mata uang berisiko dan melemahnya dolar AS terjadi karena pasar mengharapkan pemulihan ekonomi dari pandemi covid-19 meski infeksi mengalami peningkatan di beberapa belahan dunia.
Trader masuk ke aset berisiko kala beberapa kota besar di Amerika Utara, seperti New York dan Toronto, mengurangi tindakan pembatasan dan membuka kembali ekonominya. Hal itu berlawanan dengan situasi di negara lain karena masih berjuang untuk mengendalikan virus covid-19.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan lonjakan rekor kasus global covid-19 pada hari Minggu lalu, lonjakan infeksi terjadi di negara-negara bagian selatan dan barat AS serta Brasil.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah Tipis Pasca Pernyataan Kontroversi Penasehat Gedung Putih"
Post a Comment