Investing.com - Rupiah bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Jumat (19/06) petang. Tren pelemahan rupiah hari ini timbul setelah terkena aksi ambil untung dan euro terus menguat jelang hasil rapat dana stimulus .
Rupiah ditutup turun 0,11% ke 14.000 per dolar AS menurut data Investing.com sampai pukul 14.57 WIB. Rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 14.010/US$, tetapi tidak lama langsung masuk ke zona merah seperti dilaporkan CNBC Indonesia Jumat (19/06).
Tidak sekalipun rupiah mencicipi zona hijau pada hari ini, justru sempat mengalami spike (melemah tajam dalam waktu singkat, sebelum kembali ke posisi awal) 1,32% ke Rp 14.195/US$ sebelum mengakhiri perdagangan di level Rp 14.050/US$, melemah 0,29% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Dengan pelemahan tersebut rupiah pada hari ini menjadi mata uang dengan kinerja terburuk di Asia. Mayoritas mata uang utama Asia menguat melawan dolar AS hari ini, selain rupiah hanya dolar yang mencatat pelemahan tipis 0,04%.
Melihat pergerakan mata uang Asia tersebut, rupiah seharusnya juga punya peluang untuk menguat, tetapi aksi ambil untung (profit taking) membuat rupiah melemah pada hari ini.
Aksi profit taking terjadi setelah Menteri Sri Mulyani Indrawati dalam pidato tanggapan pemerintah atas kerangka makro APBN 2021 kemarin, menyampaikan pihaknya juga tidak mau rupiah terlalu kuat. Indonesia masih butuh ekspor yang berdaya saing dengan nilai tukar yang terjaga.
Dalam hal ini, Sri Mulyani menegaskan yang menjadi fokus perhatian bersama adalah bukan pada tingkat nilai tukar tertentu, tetapi menjaga stabilitas pergerakan nilai tukar agar tidak menimbulkan gejolak pada aktivitas ekonomi dan sektor riil dalam negeri.
Nilai tukar rupiah sepanjang 2020 diproyeksikan berada di Rp 14.500 - 15.500/US$.
Sementara itu mengutip Poundsterlinglive.com Jumat (19/06) petang, euro bergerak menguat terhadap dolar AS dan pound sebelum hasil pertemuan Dewan Eropa hari ini untuk membahas rincian dana pemulihan krisis covid-19 senilai €750 miliar.
Dana pemulihan tersebut akan menggunakan anggaran Uni Eropa sebagai jaminan.
Pengajuan dana ini disebut sebagai langkah yang menentukan bagi Uni Eropa untuk pulih dari krisis ekonomi. Tetapi mungkin lebih cocok dilihat sebagai langkah nyata menuju persatuan fiskal di Uni Eropa dan ini yang mendorong penguatan mata uang euro.
Pada pukul 17.21 WIB, naik tipis 0,03% di 1,1206 dan menguat 0,36% ke 0,9047 menurut data Investing.com.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Melemah Akhir Pekan, Euro Naik Jelang Keputusan Dana Stimulus Eropa"
Post a Comment