Oleh Peter Nurse
Investing.com - Amerika Serikat naik pada Jumat (19/06) petang dan bergerak tidak jauh dari level tertinggi dua minggu. Pasalnya, peningkatan infeksi covid-19 mendorong kekhawatiran atas potensi ancaman gelombang kedua virus tersebut.
Pada pukul 15:11 WIB, naik 0,03% ke 97,430 menurut data Investing.com. Sebelumnya, indeks telah naik ke level tertinggi harian di 97,495 dan level ini tidak pernah tercapai lagi sejak awal bulan.
turun tipis 0,01% di 106,94 sampai pukul 15.16 WIB. naik 0,07% di 0,6856.
Di Indonesia, rupiah beranjak turun 0,11% ke 14.100 terhadap dolar AS hingga pukul 14.57 WIB.
Kembali bertambahnya kasus baru covid-19 di banyak negara bagian AS minggu ini, bersama dengan meningkatnya jumlah pasien rawat inap, telah memicu kekhawatiran bahwa beberapa tindakan pembatasan sosial yang telah dicabut karena pembukaan ekonomi mungkin harus diterapkan kembali.
Ada lebih 150 kasus baru juga telah terdeteksi di Beijing sejak pekan lalu dan ini mendorong pemerintah setempat menaikkan status kota menjadi siaga dan penerapan kembali pembatasan perjalanan.
Selain itu, angka klaim pengangguran awal pada hari Kamis menunjukkan adanya peningkatan pasar tenaga kerja, tetapi kemajuannya melambat dan menunjukkan pemulihan masih akan membutuhkan waktu lebih lama lagi.
Sementara itu, naik tipis 0,02% di 1,1205 hingga pukul 15.21 WIB di tengah pertanyaan berkembang mengenai situasi politik dari rencana stimulus Uni .
27 kepala negara blok tersebut melaksanakan pertemuan pada Jumat ini melalui konferensi video. Rapat ini akan membahas proposal peminjaman dana Komisi Eropa senilai 750 miliar euro kaitannya dengan anggaran Uni Eropa yang bakal digunakan untuk mendorong pemulihan kawasan dari penurunan ekonomi dampak covid-19.
Ada perbedaan pandangan yang besar mengenai jumlah paket pemulihan, dan apakah dua pertiga dari angka itu harus dibayarkan kepada negara-negara anggota dalam bentuk hibah sesuai usulan komisi.
"Suara-suara baru yang menentang kesepakatan yang sudah ada tampaknya tidak mungkin terjadi (kami pikir kesepakatan mungkin akan tercapai pada akhir Juli)," kata analis di Danske , dalam catatan penelitian, "tetapi ini masih akan memberikan beberapa petunjuk apakah EURphoria pasar dalam beberapa minggu terakhir dibenarkan atau apakah inisiatif ini tetap dalam jalurnya akan dipermudah lebih lanjut lagi."
Sedangkan, turun tipis 0,05% ke 1,2418 setelah lonjakan sebesar 12% pada bulan Mei dan angka itu melonjak dari rekor penurunan 18% sebulan lalu.
Membaiknya penjualan ini didorong oleh kenaikan penjualan toko-toko barang rumah tangga sebesar 42% lantaran banyak toko dibuka kembali.
Meski demikian, pasangan ini sempat ditutup melemah 1,04% Kamis kemarin setelah keputusan Bank of England untuk meningkatkan pembelian obligasi hanya senilai 100 miliar pound hingga tahun 2021.
"Kami berpikir kemungkinan BoE perlu memperluas program pelonggaran kuantitatif sebesar GBP50-100milyar pada musim gugur," kata Danske Bank.
Kemudian Jumat ini, bank sentral Rusia dijadwalkan akan melaksanakan rapat kebijakan. Bank sentral ini diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya sebanyak satu persen menjadi 4,5% dari 5,5% dengan proyeksi ke depan mungkin menunjukkan adanya penurunan lanjutan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS dan Euro Naik Jelang Rapat Pemimpin Eropa Bahas Dana Stimulus"
Post a Comment