Search

Rupiah Menguat Rabu Petang, Pound Turun Setelah Rilis Data Inflasi

Investing.com - Rupiah bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Rabu (17/06) petang. Sebelum ditutup menguat, mata uang Indonesia ini sempat masuk zona merah lantaran ada prediksi penurunan ekonomi global dari IMF. Pound pun melemah setelah rilis data inflasi dan menjelang keputusan moneter bank sentral .

Rupiah ditutup naik 0,05% di 14.082,5 per dolar AS menurut data Investing.com hingga pukul 14.57 WIB. 

Begitu perdagangan hari ini dibuka mengutip laporan CNBC Indonesia Rabu (17/06), rupiah langsung melemah 0,29% di Rp 14.060/US$. Level tersebut sekaligus menjadi yang terlemah intraday, karena setelahnya rupiah berbalik menguat 0,14% di Rp 14.000/US$. Tetapi sayangnya rupiah kehilangan momentum dan berakhir melemah 0,04% di Rp 14.025/US$, di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Di Asia, kinerja rupiah tidak terlalu buruk mengingat mata uang utama Benua kuning bergerak variatif. Dolar Taiwan menjadi mata uang dengan kinerja terburuk pada hari ini setelah melemah 0,22%.

Tetapi sayangnya, laporan dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) membuat mood pelaku pasar sedikit menurun, rupiah gagal melewati lagi Rp 14.000/US$, dan justru berakhir melemah.

IMF memprediksi perekonomian global di tahun 2020 akan lebih buruk lagi ketimbang proyeksi sebelumnya di bulan April. Saat itu, IMF memprediksi perekonomian global akan mengalami kontraksi 3% di tahun ini.

Proyeksi terbaru dari IMF tentunya lebih besar dari itu, bahkan dikatakan menjadi yang terburuk sejak Depresi Besar (Great Depression) di AS pada tahun 1930an.

Kabar pasar uang dari Inggris, pound bergerak melemah lawan dolar AS dan euro pada Rabu (17/06) petang ini di tengah beragamnya rilis data ekonomi Inggris dan menjelang keputusan of England pada Kamis besok.

turun 0,28% di 1,2539 dan naik 0,11% di 0,8962 menurut data Investing.com pukul 16.43 WIB.

Yang paling utama seperti diberitakan Exchangerates.org.uk Rabu (17/06), tingkat inflasi Inggris turun menjadi 0,5% untuk bulan Mei dari sebelumnya 0,8%. Ini sejalan dengan perkiraan konsensus dan level terendah sejak Juni 2016.

Tingkat inflasi inti turun menjadi 1,2% dari 1,4% dan sedikit di bawah ekspektasi pasar 1,3% dan level terendah sejak Oktober 2016.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Menguat Rabu Petang, Pound Turun Setelah Rilis Data Inflasi"

Post a Comment

Powered by Blogger.