Investing.com - Rupiah bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Jumat (19/06) pagi. Turunnya nilai mata uang rupiah ini terjadi setelah Indonesia memangkas suku bunganya sebesar 0,25 bps ke level 4,25 persen di tengah faktor eksternal yang membayangi seperti kekhawatiran pasar global gelombang kedua covid-19.
Rupiah turun 0,35% di 14.135,0 menurut data Investing.com sampai pukul 10.29 WIB. Sedangkan mengutip Bank Indonesia (BI) kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor nilai tukar rupiah melemah ke level Rp 14.242 atau turun 56 poin dari posisi sebelumnya di level Rp 14.186 seperti dilaporkan Suara.com Jumat (19/06).
Analis mengatakan awalnya pemangkasan suku bunga acuan BI diharapkan jadi sinyal positif menguatnya rupiah pada hari ini.
Tapi sinyal positif tersebut tidak cukup karena rupiah masih sangat rentan dengan faktor dari luar.
Salah satunya adalah kekhawatiran pasar akan gelombang kedua penyebaran virus Covid-19 dan second wave yang bisa menurunkan kembali aktivitas ekonomi.
Diwartakan Bisnis.com Jumat (19/06) seperti yang telah diantisipasi, Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan suku bunga sebesar 0,25 bps ke level 4,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berakhir Kamis (18/6).
Analis lain pun menanggapi pemangkasan suku bunga akan memberikan sentimen negatif bagi nilai tukar nasional. Menurutnya, penurunan suku bunga yang tidak selaras dengan penurunan suku bunga kredit kurang menarik bagi dunia usaha maupun rumah tangga.
Lebih lanjut, analis menilai hal itu tidak akan memberikan dorongan bagi pasar untuk mengambil pinjaman, sehingga mengakibatkan roda perekonomian kembali stagnan.
Sejalan dengan rupiah, sejumlah mata uang di Asia ikut melemah terhadap dolar AS pagi ini, antara lain won (-0,36 persen) dan peso Filipina (-0,02 persen).
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Melemah Pasca BI Pangkas Suku Bunga Jadi 4,25%"
Post a Comment