Search

Rupiah dan Dolar AS Kembali Melemah Pasca Rilis Data Perdagangan Cina

© Reuters.  © Reuters.

Investing.com - Rupiah kembali bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Selasa (30/06) pagi. Pelemahan rupiah pagi ini dinilai terpengaruh oleh faktor eksternal dari kebijakan Fed dan gelombang kedua covid-19 di sejumlah negara.

Rupiah ditutup turun 0,42% di 14.305,0 per dolar AS sampai pukul 11.38 WIB menurut data Investing.com. Sepanjang pagi ini rupiah bergerak di kisaran level 14.165,0 - 14.315,0.

Analis mengatakan sebagaimana dilaporkan Kontan Selasa (30/06), rupiah berpotensi kembali pelemahan pada perdagangan hari ini. Alasannya, adalah rencana pembatasan capital plan dari The Federal Reserve yang dikhawatirkan akan membuat likuiditas dolar AS lebih sedikit dibanding perkiraan.

Sentimen eksternal lainnya yang bisa menjadi pemberat rupiah adalah gelombang kedua persebaran virus corona di sejumlah negara. 

Namun analis menggarisbawahi, prospek kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang masih terbatas, seiring pernyataan presiden, dikhawatirkan menahan investor masuk ke dalam negeri.

Sementara itu, dolar Amerika Serikat melemah pada Selasa (30/06) pagi di Asia seiring langkah investor menyeimbangkan data perdagangan positif dengan peningkatan jumlah kasus covid-19.

melaporkan yang melampaui ekspektasi di 50,9 sebelumnya. Sementara itu, jumlah kasus covid-19 terus bertambah dan tercatat lebih 10,2 juta kasus pada 30 Juni menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memperingatkan pada Senin bahwa prospek ekonomi AS "sangat tidak pasti" dan tergantung pada penanganan virus serta langkah-langkah pemerintah untuk mendukung pemulihan. Beberapa negara bagian AS telah melaporkan lonjakan kasus baru-baru ini ketika akan bersiap membuka ekonomi kembali.

"Kami telah melihat kasus-kasus meningkat lagi bahkan di negara-negara yang tampaknya telah mengendalikan penyakit ini seperti dan ... kebangkrutan [kelompok bisnis hiburan] Cirque de Soleil menyoroti fakta bahwa bisnis pertunjukan dan sektor pariwisata akan terus menderita. Perekonomian masih goyah," Ayako Sera, ekonom pasar senior di Sumitomo Mitsui Trust , mengatakan kepada Reuters.

Cirque de Soleil mengajukan perlindungan kebangkrutan pada hari Senin setelah virus covid-19 memaksa kelompok itu untuk membatalkan pertunjukan dan memberhentikan karyawannya.

turun tipis 0,06% ke 97,442 menurut data Investing.com hingga pukul 11.34 WIB. Pasangan naik 0,16% ke 107,74, menguat 0,24% di 0,6881 dan 0,09% ke 0,6425.

Pasangan turun 0,17% di 7,0675 setelah Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Cina mengesahkan undang-undang keamanan nasional untuk dan Makau pada hari sebelumnya.

Pasangan naik 0,07% di 1,2305 pukul 11.40 WIB pasca janji Perdana Menteri Boris Johnson pada hari Senin untuk meningkatkan belanja negara. Tetapi masih ada keraguan tentang bagaimana pemerintah akan melaksanakannya, serta apakah kesepakatan perdagangan antara Inggris dan Uni akan ditandatangani.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah dan Dolar AS Kembali Melemah Pasca Rilis Data Perdagangan Cina"

Post a Comment

Powered by Blogger.