Investing.com - Dolar Amerika Serikat melemah terhadap yen dan euro pada Rabu (01/07) pagi menjelang ekspektasi rilis data yang akan menunjukkan aktivitas manufaktur dan perekrutan tenaga kerja di AS terus pulih dari guncangan ekonomi akibat dampak pandemi covid-19.
Menurut laporan Reuters Rabu (01/07) pagi, euro bergerak terbatas karena para trader juga menunggu rilis data sektor manufaktur di , penjualan ritel, dan tingkat pengangguran untuk mengukur kesehatan ekonomi kawasan euro.
Lonjakan kasus covid-19 di selatan dan barat daya Amerika Serikat telah mengkhawatirkan pelaku pasar, tetapi mayoritas investor berspekulasi ini tidak akan cukup untuk menggagalkan pemulihan ekonomi global.
turun tipis 0,03% ke 97,317 menurut data Investing.com pukul 09.15 WIB dan melemah 0,14% di 107.77 setelah data of Japan menunjukkan sentimen bisnis jatuh ke level terendah 11 tahun.
Adapun rupiah melemah 0,35% ke 14.305,0 per dolar AS hingga pukul 09.13 WIB.
Euro naik 0,6% ke 1,1238 dan Poundsterling turun 0,09% di 1,2388 sampai pukul 09.17 WIB. Pelemahan pound ini terjadi di tengah kekhawatiran atas gagalnya negosiasi perdagangan dengan Uni .
Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) Institute for Supply Management yang akan dirilis Rabu nanti diperkirakan menunjukkan bahwa aktivitas bulan Juni terus pulih dari level terendah 11 tahun di bulan April saat wabah covid-19 melumpuhkan mayoritas ekonomi global.
Investor juga menunggu laporan upah non pekerja sektor pertanian AS pada hari Kamis, yang diharapkan menunjukkan ekonomi menambah 3 juta pekerjaan pada bulan Juni.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah terhadap Yen & Euro Jelang Rilis Data Ekonomi"
Post a Comment