Investing.com - Rupiah bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Rabu (24/06) pagi. Kenaikan nilai mata uang ini sejalan dengan pergerakan mayoritas pasar mata uang lain dan pelemahan dolar AS karena meningkat sentimen risiko setelah sinyal mulai membaiknya ekonomi di AS, dan .
Mengutip data Investing.com, rupiah naik tipis 0,07% ke 14.150,0 per dolar AS sampai pukul 11.33 WIB. Sedangkan menurut laporan Kontan Rabu (24/06) rupiah di pasar spot terus menguat pada perdagangan hari ini. Rabu (24/6), pukul 11.00 WIB, rupiah spot berada di level Rp 14.133 per dolar Amerika Serikat (AS).
Dengan posisi ini, mata uang Garuda sudah menguat 0,21% dibanding penutupan Selasa (23/6) di Rp 14.162 per dolar AS.
Pergerakan rupiah pun sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan. Won masih menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah naik 0,59%.
Berikutnya ada dolar yang terlihat menguat 0,24% terhadap the greenback. Selanjutnya ada peso Filipina dan dolar Taiwan yang menanjak masing-masing 0,20% dan 0,18%.
Sementara itu, dolar AS sedikit melemah pada Rabu (24/06) pagi di Asia. Investor meningkatkan minatnya atas aset risiko (risk appetite) di hari sebelumnya setelah Eropa dan Amerika Serikat merilis data ekonomi positif pada Selasa (23/06).
Pada pukul 11.40 WIB, melemah tipis 0,02% ke 96,593 menurut data Investing.com.
Sedangkan naik 0,11% ke 1,1319, menguat tipis 0,01% di 1,2519 dan naik 0,22% ke 0,6945 hingga pukul 11.55 WIB.
di Eropa untuk bulan Juni melampaui ekspektasi, melonjak menjadi 47,5 dari level 42,4 yang diprediksi oleh Investing.com. Angka tersebut juga melewati level bulan Mei di 31,9.
Meskipun tidak jauh dari level 50 yang menunjukkan tingkat pertumbuhan, angka yang dirilis tersebut lebih baik dari ekspektasi, di samping data optimis yang sama dari Inggris dan AS, sehingga memberi dorongan bagi sentimen investor.
Tetapi investor juga terus mewaspadai meningkatnya jumlah kasus covid-19 dan dampak peningkatan itu terhadap pemulihan ekonomi global.
Ada lebih 9,2 juta kasus global pada 24 Juni, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Sementara itu, investor juga terus memantau ketegangan AS-Cina yang terus memanas. Meskipun penasehat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro dengan cepat mengklarifikasi komentarnya mengenai kesepakatan perdagangan dengan telah "berakhir" dan menekankan bahwa tahap satu dari kesepakatan itu masih utuh. Hal ini memantik kebingungan investor sehingga memicu pergerakan liar di pasar.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Menguat, Dolar AS Turun Ditengah Sinyal Positif Ekonomi Global"
Post a Comment