Investing.com - Rupiah sedikit menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Senin (15/06) petang. Rupiah bergerak fluktuatif awal pekan ini dibayangi meningkatnya kasus global covid-19 dan pelemahan mayoritas mata uang Asia jelang rapat moneter bank sentral , of England (BOE) pekan ini.
Rupiah ditutup naik tipis 0,07% di 14.115,0 per dolar AS menurut data Investing.com sampai pukul 14.58 WIB. Sepanjang hari ini rupiah bergerak di kisaran 14.047,5 - 14.145,0. Rupiah mengawali perdagangan dengan stagnan di Rp 14.050/US$ pada hari ini, setelahnya sempat menguat ke 0,21% ke Rp 14.020/US$, sekaligus menjadi level terkuat intraday seperti diwartakan CNBC Indonesia Senin (15/06). Setelahnya rupiah mengendur dan berbalik melemah 0,07% ke Rp 14.060/US$. Tetapi di akhir perdagangan, rupiah kembali stagnan.
Meski demikian, kinerja rupiah cukup bagus dibandingkan mata uang utama Asia hari ini. selain rupee India yang menguat tipis, nyaris semua mata uang utama Asia melemah melawan dolar AS pada hari ini.
Cina kini menghadapi gelombang kedua penyebaran Covid-19 setelah sebelumnya sudah sukses diredam. Jika sebelumnya kota Wuhan, asal virus corona, menjadi pusat penyebaran, kini Beijing mencatat jumlah kasus terbanyak. Kluster baru penyebaran virus corona diduga berasal dari sebuah pasar tradisional, Xinfadi, yang juga pasar terbesar di ibukota tersebut.
Sejak pertama kali ditemukan pasien positif pada Jumat (12/6/2020) lalu, jumlah kasus positif di Beijing kini mencapai 79 orang.
Di AS, kecemasan yang sama juga terjadi. US Centers of Disease Control and Prevention melaporkan, jumlah pasien positif corona di Negeri Adidaya per 13 Juni adalah 2.038.344 orang. Bertambah 22.317 orang dibandingkan posisi hari sebelumnya dan merupakan kenaikan harian tertinggi sejak 7 Juni.
Sementara itu, Bank of England akan melaksanakan rapat kebijakan moneter pada minggu ini dan pasar akan fokus pada keputusan penurunan suku bunga atau tidak dari bank sentral Inggris. Dalam beberapa pekan terakhir, pasar memperkirakan bank sentral tersebut mungkin bersiap memotong suku bunganya guna merangsang pertumbuhan ekonomi Inggris.
Pasalnya, dikutip dari Poundsterlingforecast.com Senin (15/06) petang Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris jatuh lebih dari 20% selama pandemi covid-19 dan pemerintah Inggris tampaknya ingin agar konsumen mulai beraktivitas kembali dengan toko-toko dan pusat perbelanjaan tidak penting kini telah dibuka kembali hari ini.
Pada pukul 17.01 WIB, turun tipis 0,01% di 1,2539 menurut data Investing.com.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Ditutup Menguat, Pound Turun Jelang Rapat Moneter BOE"
Post a Comment