Search

Rupiah Menguat, BI Prediksi Nilai Tukar Capai 15.000

© Reuters.  © Reuters.

Investing.com - Akhirnya rupiah benar-benar menguat melewati level 16.000 terhadap dolar AS pada Kamis (09/04) petang. Pada penutupan perdagangan hingga pukul 14.58 WIB, rupiah melonjak 2,04% atau 330 poin ke 15.820,0 per dolar AS.

Di pasar spot pukul 14:24 WIB lapor CNBC Indonesia Kamis (09/04),  rupiah menguat 1,86% di level 15.850 terhadap Dolar AS, melansir data Refinitiv. Mata Uang Garuda kini berada di level terkuat sejak 19 Maret.

Tidak hanya itu, rupiah juga "berlari" sendirian dibandingkan mata uang utama Asia lainnya. Mata uang utama Asia bergerak bervariasi pada hari ini, beberapa yang menguat masih di bawah 0,2%, sementara rupiah berlari kencang nyaris 2%. Seperti turun 0,11%, naik 0,03% dan naik 0,10%.

Sentimen positif sebenarnya sudah muncul sejak awal pekan, dimana penyebaran pandemi virus corona mulai menunjukkan perlambatan di dan AS. Secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dalam kurun waktu 20 Januari-6 April rata-rata pertumbuhan jumlah kasus corona adalah 12.52% per hari. Sejak 24 Maret, pertumbuhan jumlah kasus baru sudah di bawah itu yakni 9,67%. Bahkan beberapa hari terakhir pertumbuhan kasus baru per harinya sudah satu digit persentase.

Hal ini memunculkan harapan pandemi COVID-19 akan segera berakhir, dan perekonomian bisa segera bangkit. Sentimen pelaku pasar pun membaik dan masuk ke aset-aset berisiko.

Selain itu, Indonesia (BI) yang menyepakati kerjasama repurchase agreement (repo) line dengan bank sentral AS (The Fed) juga memberikan efek positif ke rupiah. Bank Sentral AS nantinya akan menyiapkan stok dolar hingga US$ 60 miliar jika BI membutuhkan.

Sementara Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia dalam live conference, dilaporkan Kontan Kamis (9/4) menegaskan, performa rupiah akan membaik. Bahkan sampai akhir tahun 2020, nilai tukar rupiah akan di kisaran Rp 15.000 per dollar AS.

Menurut Gubernur BI Perry, nilai tukar rupiah akan terus menuju fundamentalnya. Ini tercermin fundamental ekonomi Indonesia seperti inflasi yang terjadi , neraca transaksi berjalan, dan perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri. “Saat ini nilai tukar kita masih undervalue. Bisa cenderung menguat," katanya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan keyakinan pasar juga semakin besar. Stimulus fiskal dari pemerintah menambah kepercayaan diri investor. "Selain itu, kondisi risiko di global berangsur membaik. Walaupun belum pulih dan masih tinggi tapi cenderung membaik," katanya.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Menguat, BI Prediksi Nilai Tukar Capai 15.000"

Post a Comment

Powered by Blogger.