Investing.com - Dolar AS kian beranjak melemah pada Selasa (14/04) pagi jelang dimulainya musim laporan keuangan perusahaan di Amerika Serikat dan data perdagangan Cina yang cenderung menunjukkan dampak besar kegiatan ekonomi akibat krisis kesehatan covid-19.
Mengutip Reuters Selasa (14/04) pagi, dolar dan Selandia Baru terus menguat tetapi begitu juga dengan yen safe haven akibat ketidakpastian prospek ekonomi ke depan.
turun 0,1% ke 107,66 menurut data Investing.com pukul 09.13 WIB. menguat 0,68% di 0,6424 dan naik 0,61% ke 0,6122.
Kabar baik pun datang dari Amerika Serikat lantaran ancaman virus mungkin telah mencapai puncaknya di negeri paman sam tersebut. Negara-negara bagian di AS mulai kembali merencanakan pembukaan kota-kota meski banyak laporan tentang kemunduran ekonomi tiap harinya.
Data perdagangan Cina akan dirilis hari ini dan laporan pendapatan bank-bank Wall Street di AS mulai dirilis pada Selasa setempat. Data ini akan mengungkap angka rinci ekonomi pertama selama berlangsungnya krisis kesehatan global.
Pun beranjak naik 0,24% ke 1,0940 dan turun 0,08% di 7,0448. Begitu juga menguat 0,36% di 1,2553.
Sementara, rupiah melemah 0,56% atau 87,5 poin di 15.707,5 terhadap dolar AS setelah kemarin ditutup di level 15,630.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Lanjut Turun Jelang Rilis Data Perdagangan Cina"
Post a Comment