Oleh Gina Lee
Investing.com - AS turun pada Senin (27/04) pagi di Asia dan greenback kini telah mengakhiri penguatannya yang telah berlangsung selama berminggu-minggu.
turun 0,31% di 100,123 menurut data Investing.com pukul 11.13 WIB.
Investor telah berburu dolar dalam beberapa pekan terakhir di tengah berlanjutnya gejolak ekonomi akibat pandemi covid-19, yang menyebabkan arus masuk dana safe haven dan kekurangan dolar.
Tetapi beberapa analis mengatakan bahwa dolar akan terus jatuh untuk jangka panjang karena Federal Reserve AS melonggarkan kebijakan moneternya lebih agresif dibandingkan dengan bank sentral lain.
Sementara itu, pasangan turun 0,12% ke 107,38 di kala of Japan memulai pertemuan kebijakan moneter pada hari Senin. Bank sentral ini diperkirakan akan mempertimbangkan penghapusan batasan pembelian obligasi dan pelonggaran pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang terdampak covid-19.
Tetapi beberapa investor ragu dengan apa yang bisa dicapai oleh pertemuan itu.
"Akan sulit bagi pasar untuk mengunci BOJ, karena sudah mencapai batas apa yang dapat dilakukannya," Takuya Kanda, manajer umum departemen penelitian di Gaitame.com Research Institute, mengatakan kepada CNBC.
"Setiap perekonomian negara menderita, dan semua bank sentral besar telah banyak melonggarkan kebijakan, sehingga sulit untuk membedakan dari satu mata uang ke mata uang berikutnya," tambahnya.
Investor juga akan memantau berita dari pertemuan bank sentral lain minggu ini. Pertemuan Fed dijadwalkan berakhir pada Rabu setempat dan pertemuan European Central Bank (ECB) pada Kamis.
Pasangan menguat 0,81% ke 0,6437 sedangkan pasangan naik 0,45% menjadi 0,6045 lantaran dipicu kenaikan saham meningkatkan kepercayaan investor terhadap kedua mata uang sensitif risiko tersebut.
Sementara rupiah masih melemah 0,28% di 15.485,0 terhadap dolar AS hingga pukul 11.25 WIB.
turun 0,04% di 7,0784. Pasangan menguat 0,28% ke 1,2403 di mana Perdana Menteri Boris Johnson diperkirakan akan mengumumkan pelonggaran karantina wilayah yang telah berlangsung selama sebulan pada minggu ini.
Johnson kembali bekerja pada hari Senin setelah berjuang melawan covid-19.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Turun Dipicu Langkah Pelonggaran Fed, Investor Pantau Rapat BOJ"
Post a Comment