Search

Dolar AS Menguat Tipis, Bank Sentral Swedia Kini Jadi Sorotan

Oleh Peter Nurse

Investing.com - AS bergerak menguat pada awal perdagangan di tengah gejolak pasar minyak mengakibatkan trader bersikap kurang agresif terhadap aset risiko dan beralih ke safe haven.

Pada pukul 14.37 WIB menurut data Investing.com, sedikit naik 0,02% ke 100,120, sementara turun 0,02% di 1,0826. melemah 0,1% ke 107,12.

Di tanah air jelang penutupan perdagangan Selasa, rupiah masih terpantau melemah 0,88% di 15.445,0 terhadap dolar AS hingga pukul 14.36 WIB.

Minyak berjangka anjlok setelah perusahaan pengumpul dana terbesar yang diperdagangkan di bursa minyak AS mengatakan akan menjual semua kontrak minyak mentah bulan depan untuk menghindari kerugian lanjutan akibat jatuhnya harga. Penurunan harga minyak terbaru telah membayangi optimisme pelonggaran pembatasan terkait covid-19 secara global.

Pada pukul 14.40 WIB, anjlok 19,09% ke $10,34 per barel dan minyak juga anjlok 4,33% di $22,07 per barel.

Dari Italia hingga Selandia Baru, banyak pemerintah dunia telah mengumumkan pelonggaran pembatasan covid-19. Tetapi Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pada Senin masih terlalu dini mengurangi pembatasan saat ini.

Berbicara di depan kediaman resmi Perdana Menteri Inggris untuk pertama kalinya sejak pulih dari gejala virus, Johnson mengatakan "kita sekarang mulai mengubah gelombang" terhadap penyakit, tetapi tindakan karantina tidak akan segera dibuka.

naik 0,19% di 1,2451 pada pukul 14.45 WIB.

Negara lain yang perlu diawasi Selasa ini yakni Swedia. Bank sentral negara tersebut, Riksbank, akan mengumumkan keputusan suku bunga terbaru pada pukul 08.30 WIB, dan diperkirakan akan tetap menjaga suku bunga 0%. Keputusan ini sebelumnya mendorong mata uang Swedia Krona menguat terhadap euro dalam beberapa pekan terakhir.

Danske tidak setuju dengan pandangan ini dengan memprediksi bank sentral Swedia akan kembali memangkas suku bunga repo ke wilayah negatif sebanyak 25 basis poin menjadi minus 0,25%.

"Pasar tenaga kerja baru-baru ini dan data kepercayaan NIER menunjukkan bahwa perkiraan Februari Riksbank sudah berlalu - dunia telah berubah drastis mengalami resesi dan deflasi," kata analis di Danske Bank, dalam catatan penelitian.

“Sejauh ini kami terkejut dengan keengganan Riksbank memberi sinyal suku bunga repo kembali negatif karena telah berjanji melakukan 'apa pun yang diperlukan'. Sekarang, semua anggota dewan bank sentral mengatakan bahwa nol bukanlah dasarnya. Empat dari enam pengambil kebijakan tampaknya siap memotong, sehingga kemungkinan bahwa dua lainnya akan kalah,” bank tersebut menambahkan.

melemah 0,29% ke 10,8005.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Dolar AS Menguat Tipis, Bank Sentral Swedia Kini Jadi Sorotan"

Post a Comment

Powered by Blogger.