Investing.com - Euro bergerak melemah pada Rabu (23/04) petang. EUR/USD mengalami tekanan jual sebelum pertemuan puncak antara para pemimpin Uni digelar hari ini untuk membahas langkah-langkah lanjutan menangani pandemi covid-19. Pasalnya, mungkin pasar pesimis terhadap rencana stimulus US$2,2 triliun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
Hal ini berpeluang mendorong kenaikan dolar AS di tengah optimisme pasar saham global mengutip laporan DailyFX Kamis (23/04) petang. Indeks S&P 500 dan ditutup masing-masing 2,29% dan 1,99% dan ini membuat kedua indeks mampu menghentikan pelemahan dua hari beruntun. Suasana optimis ini juga menguntungkan yang sensitif laju pertumbuhan dan risiko sementara juga meningkatkan Dolar Selandia Baru bergerak hampir sama.
Menurut data Investing.com, melemah 0,06% ke 1,0816 pukul 13.48 WIB. naik 0,36% di 0,6346 dan naik 0,46% ke 0,5977.
Sementara, rupiah kembali melemah 0,91% di 15.540,0 terhadap dolar AS dan juga melemah 0,83% di 16.804,2 lawan euro.
Investor mungkin juga mempertimbangkan komentar dari Menteri AS Steven Mnuchin yang mengisyaratkan bahwa mayoritas perekonomian bisa dibuka "pada musim panas nanti". Stabilisasi harga minyak mentah - setelah jatuhnya harga energi ini ke titik terendah sepanjang masa - mungkin juga membantu membatasi momentum penurunan selama 24 jam terakhir.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Euro Melemah Terhadap Dolar AS, Pasar Pesimis Stimulus ECB Manjur"
Post a Comment