Investing.com - Rupiah turun tipis terhadap dolar AS jelang penutupan perdagangan Rabu (29/04) pagi di tengah lonjakan harga minyak pagi ini, dampak ekonomi penerapan PSBB di berbagai daerah, dan penurunan laju kasus covid-19 secara global.
Mengutip data Investing.com hingga pukul 12.00 WIB, rupiah sedikit melemah 0,08% atau 12,5 poin di 15.392,5 per dolar. Pada Rabu (29/4) menurut laporan CNBC Indonesia, kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 15.415. Rupiah menguat 0,47% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Namun bukan cuma rupiah yang menguat, hampir seluruh mata uang utama Asia pun menapaki jalur hijau. Yen menjadi yang terbaik di Asia, won di posisi kedua, dan dolar Taiwan berada di bawahnya. Rupiah tidak lagi masuk tiga besar.
Gubernur Indonesia pun buka suara soal pergerakan rupiah. Perry Warjiyo mengatakan kepada Tempo (JK:) Rabu bahwa fluktuasi nilai tukar rupiah belakangan ini lebih dipengaruhi oleh faktor teknikal perkembangan berita dari dalam dan luar negeri.
Perry mengungkapkan beberapa faktor yang menekan nilai tukar tersebut mulai dari kebutuhan valuta asing korporasi akhir bulan tinggi hingga dampak ekonomi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah.
Di samping berita negatif, Perry mengungkap ada faktor positif yang mendorong penguatan nilai tukar. Antara lain disukai pasar pada lelang surat berharga negara, kemarin. Lelang itu mengumpulkan jumlah penawaran hingga Rp44,4 triliun atau 2,2 kali dari target minimal.
Sementara tambah laporan kenaikan harga minyak setelah kemarin terperosok dalam menjadi pelecut semangat pelaku pasar. Pada pukul 10:13 WIB harga minyak jenis brent naik 3,13% dan yang jenis light sweet melonjak 12,24%.
Namun bisa jadi investor juga menyimpan harapan bahwa ekonomi bisa segera pulih setelah wabah virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) mereda. Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di seluruh dunia per 28 April adalah 2.954.222 orang. Bertambah 76.026 orang dibandingkan posisi per hari sebelumnya.
Namun secara persentase pertumbuhan, laju penambahan kasus baru sudah stabil rendah. Dalam 10 hari terakhir, tambahan kasus per hari berada di kisaran 2-3%.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Turun Tipis Rabu Pagi Ditengah Berkurangnya Kasus Covid-19 Global"
Post a Comment