Investing.com - Dolar melemah pada Jumat (17/04) pagi setelah laporan media menyebut tentang obat penyembuhan covid-19 dan katalis optimisme seputar pembukaan kembali ekonomi Amerika sehingga mendorong investor kembali masuk ke mata uang beresiko.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Jumat (17/04) pagi, dolar dan Selandia Baru memimpin penguatan di mana naik 0,7% ke 0,6373 dan menguat 0,72% di 0,6012 pada pukul 09.08 WIB menurut data Investing.com. Sementara naik 0,41% ke 1,2506 dan juga naik 0,29% di 1,0866.
Situs web berita medis, STAT, mengutip catatan antar dokter yang terlibat dalam uji klinis, mengatakan mayoritas dari 125 pasien yang diberi obat remdesivir produksi Gilead Sciences Inc (NASDAQ:) di sebuah rumah sakit di Chicago telah pulih dan boleh pulang.
Gilead mengatakan laporan itu tidak menyajikan data yang diperlukan untuk menentukan keamanan atau kemanjuran dari remdesivir sebagai terapi pengobatan COVID-19 dan diharapkan akan tersedia banyak data pada akhir bulan ini.
Di Tanah Air, rupiah kembali menguat 0,77% atau 120 poin di 15.480,0 hingga pukul 09.16 WIB.
Presiden AS Donald Trump pada Kamis mengumumkan rencana untuk membuka ekonomi Amerika Serikat namun untuk keputusan akhirnya tetap ditangan para Gubernur negara bagian. Proses ini memerlukan tiga tahap yang bergantung pada hasil uji virus dan juga tergantung pada kebijaksanaan masing-masing gubernur negara bagian.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah, Temuan Obat Covid-19 Dorong Penguatan AUD & NZD"
Post a Comment