Search

Rupiah Kembali Melemah Dipicu Penyebaran Virus Covid-19 Gelombang Kedua

© Reuters.  © Reuters.

Investing.com - Rupiah masih melemah terhadap dolar AS pada awal pekan ini Senin (20/04) pagi. Rupiah turun 0,52% atau 80 poin ke 15.480,0 per dolar pukul 11.24 WIB menurut data Investing.com setelah Jumat lalu ditutup naik 1,34%. 

Selama dua pekan terakhir rupiah telah melonjak 6,15% sehingga rupiah memang diprediksi mengalami koreksi pada awal pekan ini.

Rupiah dibuka di angka 15.470 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di level 15.465 Mengutip Bloomberg seperti dilansir Liputan6 Senin (20/4). Jelang siang hari, rupiah terus bergerak melemah ke 15.485 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.470 per dolar AS hingga 15.506 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 11,68 persen.

Pada pukul 10.00 WIB ungkap CNBC Indonesia Senin, rupiah di pasar spot melemah 0,19% ke Rp 15.430/US$, melansir data Refinitiv. Sementara kurs JISDOR sebesar Rp 15.543/US$ atau melemah 0,26% dibandingkan Jumat pekan lalu.

Dalam dua pekan terakhir lanjut laporan, rupiah menunjukkan penguatan tajam, di pasar spot sebesar 6,1%, sementara di kurs JISDOR sebesar 5,59%. Maka pelemahan pada hari ini masih bisa dimaklumi, penguatan tajam dalam waktu singkat selalu rentan terkena koreksi harga.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menuturkan kepada iNews Senin, nilai tukar rupiah pada awal pekan terkoreksi, dibayangi sentimen penyebaran wabah Covid-19. Dia mengatakan hari ini aset berisiko di pasar Asia dibuka negatif. Menurut Ariston, hal itu mungkin karena dibebani oleh penyebaran Covid-19 yang masih terus bertambah.

Sentimen positif disebabkan rencana sebagian negara dan AS yang akan membuka lockdown untuk mengaktifkan kembali perekonomian karena penyebaran wabah di negara-negara tersebut mulai melandai.

Selain itu pasar juga optimis dengan kemajuan riset obat perawatan pasien yang terjangkit Covid-19 yang diproduksi oleh perusahaan biofarmasi AS, Gilead Science.

Di Indonesia sendiri tambah laporan penyebaran COVID-19 sedang dalam tren naik. Hingga Minggu kemarin, jumlah kasus positif dilaporkan sebanyak 6.575 orang, dengan 582 orang meninggal dunia, dan 686 dinyatakan sembuh.

Beberapa wilayah di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, dan Bekasi sudah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) guna meredam penyebaran COVID-19.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Kembali Melemah Dipicu Penyebaran Virus Covid-19 Gelombang Kedua"

Post a Comment

Powered by Blogger.