Investing.com - Dolar AS naik pada Kamis (30/04) pagi setelah Federal Reserve AS melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter dan ini mengurangi ekspektasi pemulihan ekonomi cepat dari pandemi covid-19.
Menurut laporan Reuters Kamis (30/04) pagi, disisi lain greenback juga terbebani tanda-tanda menyusutnya kasus pandemi di negara-negara lain dan berkurangnya permintaan atas safe-haven sebagai tempat menyimpan dana dolar. Selain itu peningkatan minat atas mata uang berisiko kembali muncul lantaran hasil uji coba positif dari eksperimen Gilead untuk pengobatan covid-19.
Euro bergerak stabil sebelum pertemuan Sentral (ECB) Kamis (30/04) ini di mana pengambil kebijakan cenderung memperluas pembelian utang yang akan memasukkan obligasi berperingkat sampah dan mengambil langkah-langkah lain untuk meringankan kondisi di pasar kredit.
Lebih banyak negara kini mengambil langkah-langkah membuka kembali perekonomian karena melambatnya kasus infeksi covid-19 sehingga menyuntikkan optimisme ke pasar.
Namun, hal tersebut kemungkinan akan memakan waktu hingga beberapa bulan bagi konsumen AS untuk sepenuhnya pulih mengingat banyaknya jumlah warga kehilangan pekerjaan dan ini telah menahan aksi beli dolar.
Pukul 09.28 WIB mengutip data Investing.com, turun 0,03% ke 99,610. stabil di 106,70, melemah 0,06% ke 1,2457. turun 0,04% di 1,0869.
Sementara rupiah dibuka melonjak 1,54% atau 235 poin di 15.025,0 terhadap dolar AS.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Naik Pasca Keputusan Fed, Minat Terhadap Mata Uang Berisiko Meningkat"
Post a Comment