Oleh Gina Lee
Investing.com - AS beranjak naik di Asia pada Rabu (15/05) setelah Federal Reserve mengumumkan program baru pemberian pinjaman masif semalam.
Tetapi greenback menghadapi tekanan lanjutan menjelang rilis data penjualan ritel dan produksi industri AS hari ini diperkirakan mengungkap kerusakan ekonomi dampak karantina wilayah membatasi penyebaran pandemi covid-19.
Presiden AS Trump mengatakan semalam bahwa ia ingin membuka karantina wilayah di negara itu pada tanggal 1 Mei mendatang lantaran angka kematian harian turun. Tetapi investor masih tampak berhati-hati menyikapinya pasca peringatan penasihat ahli penyakit menular presiden Anthony Fauci menegaskan bahwa tenggat waktu itu "terlalu optimistis".
naik 0,15% di 99,035 pukul 13.13 WIB menurut data Investing.com.
Tetapi beberapa investor melontarkan sikap lebih berhati-hati.
"Ada banyak uang beredar dari Fed, yang menjadi dasar pergerakan pasar," Michael McCarthy, kepala strategi pasar di CMC Markets, mengatakan kepada CNBC. "Trump telah menjelaskan bahwa ia ingin mencabut pembatasan, dan inilah yang ingin didengar pasar, tetapi sama sekali belum jelas perkembangan virus ini."
Di Asia, pasangan turun 0,17% ke 107,02 dan pasangan naik 0,17% di 7,0571. Sedangkan rupiah menguat 0,05% ke 15.602,5 pukul 13.00 WIB.
Pasangan turun 0,29% ke 1.2587. Sementara, pasangan jatuh 0,97% di 0,6378 dan pasangan juga jatuh 0,97% ke 0,6378.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Naik Dipicu Program Stimulus Terbaru The Fed"
Post a Comment