Investing.com - Dolar AS melaju positif terhadap sejumlah mata uang pada Kamis (16/04) pagi. Hal ini dipicu meningkatnya permintaan atas tempat aman setelah anjloknya data ritel dan pabrik yang mengerikan menunjukkan hancurnya kegiatan ekonomi AS terdampak pandemi covid-19.
Mengutip data Investing.com pukul 09.27 WIB, menguat 0,42% di 99,905 dan indeks ini melanjutkan tren kenaikan sebelumnya. turun 0,21% ke 1,0884 dan naik 0,36% di 107,86. turun 0,24% di 1,2484.
Sementara di tanah air, rupiah turun 1% ke 15.705,0 hingga pukul 09.12 WIB.
Diberitakan Reuters Kamis (16/04) pagi, keadaan ekonomi AS ini menggarisbawahi kekhawatiran bahwa kerusakan ekonomi akibat wabah covid-19 akan bertambah parah dan terus berlanjut.
Penjualan ritel mencatatkan rekor penurunan sebesar 8,7% di bulan Maret dari bulan sebelumnya. Ini menggarisbawahi skala kerusakan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya dampak dari langkah-langkah untuk menahan penyebaran covid-19.
Terpisah laporan dari Federal Reserve mengungkapkan produksi manufaktur anjlok 6,3% bulan lalu, penurunan terbesar sejak Februari 1946.
Federal Reserve New York juga melaporkan Rabu bahwa indeks manufaktur Empire State, yang memantau aktivitas sektor tersebut di Negara Bagian New York, jatuh ke level terendah sepanjang masa.
Semua angka yang suram itu memadamkan optimisme perbaikan yang baru-baru ini mendorong sentimen pasar dan harapan wabah virus mungkin segera mendekati puncaknya. Di mana banyak negara maju ingin kembali membuka tindakan karantina wilayah agar perekonomian dapat berjalan lagi pada bulan depan.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Lanjut Menguat Pasca Anjloknya Data Ritel dan Pabrikan AS"
Post a Comment