Investing.com - Rupiah lanjut melemah terhadap dolar AS pada Rabu (22/04) pagi setelah kemarin juga ditutup turun 0,28%. Sampai pukul 11.09 WIB, rupiah terus melemah 1,23% atau 190 poin di 15.590,0 per dolar AS menurut data Investing.com.
Namun, kurs rupiah menyentuh posisi Rp15.567 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).
Data yang diterbitkan Indonesia Rabu pagi (22/04) ini lapor Bisnis.com menempatkan kurs referensi Jisdor di level Rp15.567 per dolar AS, menguat 76 poin atau 0,48 persen dari posisi Rp15.643 pada Selasa (21/4).
Pelemahan rupiah ini dipengaruhi sentimen pelaku pasar yang terus terbebani kemerosotan harga minyak mentah menurut CNBC Indonesia Rabu.
Kala sentimen pelaku pasar memburuk, maka rupiah akan mengalami tekanan, dan mata uang yang dianggap aset aman (safe haven) menjadi yang paling diuntungkan. Di dunia ini, selain dolar AS, dua mata uang lainnya yang dianggap safe haven adalah yen dan franc Swiss. Yen menjadi mata uang yang paling safe haven.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan lanjut laporan pelemahan ini disusul oleh situasi tersungkurnya mata uang garuda yang turun tipis 55 poin pada penutupan perdagangan Selasa (21/4/2020) ke level Rp15.467.
Dari sisi internal, permintaan untuk dolar Amerika Serikat meningkat pada bulan April karena banyak perusahaan-perusahaan terbuka harus membayar dividen kuartal pertama sehingga permintaan untuk dolar relatif cukup tinggi.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Lanjut Melemah Rabu Pagi, Kembali Terseret Krisis Minyak"
Post a Comment