Investing.com - Dolar AS bergerak menguat pada Selasa (21/04) pagi, tetapi jatuhnya permintaan energi kemungkinan akan tetap mendorong penguatan aset safe haven. Pergerakan ini terjadi setelah minyak berjangka di AS berhasil mengurangi kerugian pada sesi sebelumnya yang sempat anjlok ke titik terendah minus $40.
Minyak mentah berjangka AS jatuh ke harga negatif untuk pertama kalinya pada Senin (20/04) menurut laporan Reuters Selasa (21/04) pagi. Tren ini dipengaruhi melimpahnya pasokan dan permintaan anjlok akibat pandemi covid-19, meski begitu minyak ini berhasil kembali ke wilayah positif Selasa pagi.
Penutupan pabrik dan pembatasan perjalanan untuk memperlambat laju infeksi covid-19 telah memicu jatuhnya harga minyak. Jatuhnya harga minyak telah membuat uang mengalir dari mata uang komoditas dan aset berisiko lainnya ke aset aman berdenominasi dolar.
Mengutip data Investing.com Selasa (21/04) pagi, terus naik 0,15% ke 1,4166 pukul 09.36 WIB setelah mencapai level tertinggi dua minggu pada Senin.
melemah 0,29% ke 1,0830. juga turun 0,27% ke 1.2401.
Sementara rupiah kembali bergerak melemah 1,22% atau 187,5 poin ke 15.562,5 per dolar AS hingga pukul 09.16 WIB.
Minyak mentah WTI AS untuk penyerahan Mei kini berubah positif 3,77% di $21,20 per barel setelah sempat anjlok ke titik terendah minus $40 pada perdagangan New York.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Menguat, Anjloknya Harga Minyak Berpotensi Dorong Kenaikan Safe Haven"
Post a Comment