Oleh Peter Nurse
Investing.com - Dolar AS melemah pada Kamis (02/04) petang di di kala investor tampaknya beralih ke mata uang berisiko ketimbang safe haven jelang rilis data pengangguran di Amerika Serikat.
Pada pukul 15.04 WIB menurut data Investing.com, turun 0,04% di 99,710. turun 0,26% ke 1,0934, sementara naik 0,27% di 1,2410. 0,15% ke 107,31.
Sementara menguat 0,21% di 16.475,0.
Wabah pandemi telah menyebabkan aktivitas ekonomi negara-negara maju hampir ditutup karena pemerintah berusaha menerapkan kebijakan pembatasan sosial untuk membendung penyebaran virus.
Bukti paling nyata dari kerusakan ekonomi akibat virus diketahui pada minggu lalu tatkala klaim mingguan tunjangan pengangguran di AS, salah satu alat pengukur tren ekonomi paling awal, melonjak menjadi 3,28 juta, melampaui rekor sebelumnya yaitu 695.000 yang tercatat pada tahun 1982.
minggu ini diumumkan pada pukul 19.30 WIB dan diperkirakan ada sebanyak 3,5 juta klaim.
Jelas ini adalah angka yang buruk. Tetapi jika ada kecenderungan positif, berarti ini mungkin merupakan sejumlah besar klaim yang mendapat dukungan dari UU stimulus di AS. Itu akan menjaga pendapatan tetap mengalir yang sangat dibutuhkan dalam berlangsung kegiatan perekonomian.
Selain itu, harga minyak naik tajam Kamis setelah Presiden Donald Trump menyatakan Rabu malam setempat bahwa Rusia dan Arab Saudi akan membuat kesepakatan untuk mengakhiri perang harga dalam "beberapa hari" ke depan.
Harga minyak global telah turun sekitar dua pertiga di tahun ini. Tren kejatuhan ini memukul keras keuangan negara-negara yang bergantung pada pendapatan dari sektor minyak.
Pada pukul 15.17 WIB, mata uang negara terkait minyak (uang petro) seperti jatuh 0,99% ke 10,3274, sementara turun 0,73% di 78,1542. Rusia menghabiskan 5% dari cadangan devisa untuk mempertahankan rubel selama sepekan hingga 20 Maret. Data untuk pekan lalu akan dirilis Kamis nanti.
Beberapa mata uang negara berkembang yang rentan telah berada di bawah tekanan ekstrim baru-baru ini akibat defisit neraca berjalan yang lebar, peringkat utang yang rendah dan cadangan mata uang asing terbatas sehingga meningkatkan risiko arus keluar modal.
Mata uang Afrika Selatan sempat mencapai rekor terendah sementara Turki anjlok ke level terendah dua tahun. Tren positif Kamis ini memungkinkan mata uang tersebut sedikit pulih.
Pada pukul 15.21 WIB, menguat 0,08% ke 18,2336 dan turun 0,04% di 6,6957.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah, Harga Minyak Naik Pasca Pernyataan Trump"
Post a Comment