Investing.com - Rupiah kian menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Jumat (05/06) petang. Gubernur Indonesia (BI) menerangkan hari ini tentang pergerakan rupiah yang terkait inflasi, angkat defisit transaksi berjalan dan juga perbedaan suku bunga acuan berbagai negara dengan Indonesia. Soal dana haji berbentuk valas, Badan Pengelola Haji (BPKH) pun menegaskan tidak punya tujuan atau tugas untuk memperkuat nilai rupiah.
Rupiah ditutup menguat 1,60% di 13.870,0 menurut data Investing.com hingga pukul 14.58 WIB. Pergerakan rupiah hari ini berkisar di level 13.870,0 - 14.107,5.
Mengutip Kontan Jumat (05/06), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun menyebut, nilai tukar rupiah sudah diperdagangkan dengan best over Rp 13.855 dan over-nya Rp 13.960 pada hari ini.
Penguatan rupiah ini dinilai sejalan dengan pandangan Bank Indonesia bahwa nilai tukar rupiah masih undervalued sehingga kedepannya masih berpotensi menguat.
Lebih lanjut Perry bilang, nilai tukar rupiah yang masih undervalued karena dengan inflasi yang rendah pada Mei 2020 di level 0,07%, kemudian defisit transaksi berjalan yang rendah serta perbedaan suku bunga acuan di luar maupun dalam negeri yang tinggi di masa pandemik virus corona ini, rupiah mampu terus menguat.
Terpisah dinukil dari Detik Finance Jumat (05/06), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mencatat posisi dana haji per Mei 2020 mencapai Rp 135 triliun. Dari dana tersebut. Rp 132 triliun merupakan setoran awal dan nilai manfaat, lalu Rp 3,4 triliun berupa dana abadi umat (DAU).
Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu mengatakan, untuk keberangkatan haji BPKH seharusnya menyiapkan Rp 14,5 triliun kepada Kementerian Agama (Kemenag). Dari angka tersebut, Rp 8,5 triliunnya berupa valuta asing atau valas.
Meski begitu, Anggito kembali menegaskan dana tersebut yang berbentuk valas bukanlah digunakan untuk penguatan rupiah.
Ia menjelaskan, ketika dana haji tahun 2020 tidak terpakai karena pembatalan keberangkatan, maka BPKH memiliki dua opsi untuk tetap menyimpan dalam bentuk valas, atau menjual ke rupiah.
Meski ada opsi-opsi tersebut, ia menegaskan BPKH tidak punya tujuan atau tugas untuk memperkuat nilai rupiah dengan menggunakan dana haji.
Apabila dalam pengelolaan dana haji ini berimbas pada penguatan rupiah, menurutnya hal itu adalah kebijakan moneter di Indonesia, bukan BPKH.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Kian Menguat Tembus 13.870, BPKH Buka Suara soal Dana Haji untuk Beli Valas"
Post a Comment