Investing.com - Kurs tukar terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat pada Selasa (07/04). Mengutip data Investing.com, rupiah berakhir naik 1,25% atau 205 poin ke 16.175,0 pukul 14.58 WIB.
Sejak pembukaan perdagangan Selasa (7/4) sebut CNBC Indonesia hingga tengah hari rupiah tak banyak bergerak di level Rp 16.380/US$. Posisi tersebut sama dengan penutupan perdagangan awal pekan kemarin, sehingga rupiah stagnan 0%. Baru selepas tengah hari, rupiah akhirnya masuk ke zona merah. Pada pukul 13:00 WIB, rupiah berada di level Rp 16.400/US$, melemah 0,12%.
Sedangkan di pasar spot Selasa lapor Kontan, rupiah menguat ke level Rp 16.200 per dolar Amerika Serikat (AS). Alhasil, mata uang Garuda berhasil menguat 1,31% dibanding penutupan Senin (6/3) di Rp 16.413 per dolar AS. Dengan hasil ini, rupiah pun berhasil menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di kawasan.
Lebih lanjut mayoritas mata uang di kawasan berada di zona hijau. Hanya dolar saja yang melemah tipis 0,02% terhadap the greenback. Won menjadi mata uang dengan penguatan terbesar kedua setelah rupiah. Won berhasil naik 0,69%. Menyusul ringgit Malaysia dan yuan yang sama-sama menguat 0,51%. Sedangkan dolar juga naik 0,48%.
Kabar baik sebenarnya datang dari eksternal. penyebaran pandemi virus corona (COVID-19) yang mulai melambat secara global. Kabar tersebut tentunya membuat sentimen pelaku pasar membaik, dan kembali masuk ke aset-aset berisiko.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dalam kurun waktu 20 Januari-6 April rata-rata pertumbuhan jumlah kasus corona adalah 12.52% per hari. Sejak 24 Maret, pertumbuhan jumlah kasus baru sudah di bawah itu yakni 9,67%. Bahkan dalam delapan hari terakhir pertumbuhan kasus baru per harinya sudah satu digit.
Sementara itu Gubernur Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengucapkan syukur rupiah menguat hari ini. "Alhamdulillah nilai tukar rupiah hr ini menguat jadi Rp16.125 per dolar menguat 255 rupiah atau 1,56% dari closing kemarin," kata Perry kepada Bisnis.com Selasa.
Perry menuturkan BI telah melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah sejak minggu lalu dengan triple intervention, baik dari DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward), pasar spot, dan pasar Surat Berharga Negara.
Menurut Perry, langkah-langkah stabilisasi rupiah ini telah berjalan baik. Oleh karena itu, Perry berterima kasih kepada para pelaku pasar dan eksportir yang ikut menstabilkan nilai tukar sehingga mekanisme pasar berjalan dengan baik dan rupiah bergerak stabil.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Menguat Menuju Level 16.000, Intervensi BI Manjur"
Post a Comment