Search

Rupiah Menguat Senin Petang Ditengah Kekhawatiran Wabah Covid-19 Picu Resesi

© Reuters.  © Reuters.

Investing.com - Nilai tukar rupiah ditutup sedikit turun terhadap dolar AS pada Senin (06/04) petang. Mengutip data Investing.com hingga pukul 14.59 WIB, rupiah melemah tipis 0,08% atau 12,5 poin di 16.412,5 per dolar.

Sempat mencapai titik tertinggi harian di 16.575, mata uang Garuda tersebut berhasil naik 0,10% dibanding penutupan Jumat (3/4) di level Rp 16.430 per dolar AS ungkap laporan Kontan Senin (06/04). Penguatan rupiah sebenarnya tak terduga, karena sepanjang hari ini rupiah berada di zona merah, dan baru berbalik arah beberapa saat sebelum penutupan.

Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan. Hingga pukul 15.00 WIB, baht Thailand masih menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi setelah menguat 0,38% terhadap the greenback. Menyusul berikutnya adalah dolar yang naik 0,33%. Kemudian ada dolar Taiwan yang naik 0,27%. Lalu, won juga berhasil terapresiasi 0,16%. 

Lebih lanjut, yen menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 0,59%. Ringgit Malaysia menyusul di belakangnya setelah melemah 0,24%. Selanjutnya ada peso Filipina dan dolar yang masing-masing melemah 0,06% dan 0,01%. 

Ekonom Bank Permata (JK:) Josua Pardede kepada Okezone, Senin, menjelaskan perkembangan nilai tukar rupiah dalam jangka pendek ini masih dipengaruhi oleh sentiment risk averse di tengah Covid 19. Dia menjelaskan, pertimbangan eskalasi Covid-19 secara global yang terus meningkat sehingga mendorong ekspektasi perlambatan ekonomi global yang cukup signifikan dan bahkan berpotensi mengalami pertumbuhan negatif pada tahun ini.

Secara rinci, Josua menuturkan, beberapa lembaga internasional misalnya the Economist Intelligence Unit memperkirakan tahun ini pertumbuhan global berpotensi berkisar -2,2%. Sementara IMF juga memperkirakan dampak Covid 19 signifikan sehingga IMF menyebutkan bahwa perekonomian global pada tahun ini berpotensi masuk pada resesi perekonomian yang lebih severe dibandingkan krisis keuangan global.

Walau begitu, dia menjelaskan, nilai Rupiah bersama sejumlah indikator perekonomian akan membaik seiring dengan penanganan yang baik atas covid-19 ini.

Sementara itu nilai tukar yuan China (CNY) kembali menguat melawan rupiah pada perdagangan Senin (6/4/2020). Pandemi virus corona (COVID-19) terus membebani pergerakan rupiah, sementara yuan China terus menguat setelah pemerintah "menang" menghadapi COVID-19.

Pada pukul 14:30 WIB, CNY 1 setara dengan Rp 2.332,73, yuan menguat 0,91% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Yuan mencapai rekor termahal sepanjang sejarah Rp 2.337,24/CNY pada 23 Maret lalu.

Cina sudah sukses meredam penyebarannya COVID-19 dalam beberapa pekan terakhir. Laju penambahan kasus COVID-19 di China sudah jauh melambat, bahkan 0 untuk transmisi lokal. Kasus infeksi terbaru dilaporkan dari orang-orang yang datang ke China atau kasus impor.

Sedangkan di Indonesia baru diserang COVID-19 sejak awal Maret. Hingga Minggu kemarin, dilaporkan sebanyak 2.273 orang positif COVID-19, dengan 198 meninggal dunia, dan 164 dinyatakan sembuh

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah Menguat Senin Petang Ditengah Kekhawatiran Wabah Covid-19 Picu Resesi"

Post a Comment

Powered by Blogger.