Investing.com - Akhirnya, meski sempat masuk zona merah rupiah mampu berakhir menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Kamis (27/08) petang. Tak hanya rupiah, poundsterling pun bergerak naik menjelang momen krusial untuk ekonomi global kemungkinan perubahan kebijakan moneter dari The Fed.
ditutup naik 0,07% ke $14.660,0 per dolar AS menurut data Investing.com sampai pukul 14.59 WIB. Sepanjang perdagangan hari ini mengutip Kontan Kamis (27/08), rupiah betah berada di zona negatif.
Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan sebagian besar mata uang di Asia pun menguat. Jelang sore ini, hanya peso Filipina dan yen yang berada di zona merah.
Di mana peso Filipina melemah 0,22% dan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di kawasan. Sedangkan yen Jepang turun 0,02% terhadap the greenback.
Sementara rupee India berhasil menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi setelah naik 0,55%. Diikuti oleh baht Thailand yang menanjak 0,20% dan yuan yang terkerek 0,16%.
Adapun poundsterling pun bergerak naik terhadap dolar AS mengutip Poundsterlinglive.com Kamis (27/08) petang.
naik 0,03% ke 1,3213 hingga pukul 16.10 WIB
Penguatan mata uang ini terjadi menjelang pidato krusial kebijakan moneter Amerika Serikat dari Ketua Fed Powell. Pasar telah mengantisipasi perubahan kebijakan dovish dari Ketua Fed Powell, dan menarik untuk melihat apakah dolar AS sekali lagi akan melemah.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah dan Pound Naik, Pasar Antisipasi Perubahan Kebijakan Fed"
Post a Comment