Investing.com - Rupiah turun tipis melawan dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Rabu (01/07) petang. Rupiah kembali melemah di tengah ekspektasi penurunan suku bunga dan pasca pengumuman data Inflasi. Euro pun juga bergerak melemah di tengah perkembangan terbaru seputar stimulus ekonomi di .
Rupiah ditutup sedikit melemah 0,07% di 14.265,0 per dolar AS menurut data Investing.com hingga pukul 14.59 WIB. Senasib, rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI ada di Rp 14.341 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,27% dari sehari sebelumnya yang ada di Rp 14.302 per dolar AS mengutip laporan Kontan Rabu (01/07).
Melansir Reuters lanjut laporan, tekanan terhadap nilai tukar rupiah karena meningkatnya prospek penurunan suku bunga setelah data inflasi terbaru bulan Juni berada di bawah kisaran target Indonesia (BI).
Badan Pusat Statistik (BPS) melansir angka inflasi pada Juni melambat 1,96%, tepat di bawah kisaran target bank sentral dari 2% hingga 4%, memicu ekspektasi pelonggaran lebih lanjut.
Sementara itu, euro kembali bergerak melemah terhadap dolar AS dan poundsterling pada Rabu (01/07) petang di mana pasar kini fokus pada pemulihan fundamental di kawasan euro.
Pada pukul 16.47 WIB, turun tipis 0,05% ke 0,9050 dan melemah 0,1% di 1,1220 menurut data Investing.com.
Mengutip laporan Poundsterlinglive.com Rabu (01/07) petang, Bank Sentral Eropa (ECB) mungkin tidak perlu menggunakan anggaran penuh dari Program Pembelian Pandemi (PEPP) yang baru-baru ini ditambah.
Anggota Dewan Eksekutif ECB sabel Schnabel mengatakan pada Selasa bahwa skala pelonggaran kuantitatif yang akan dilakukan oleh ECB mungkin lebih kecil dari yang ekspektasi sebelumnya.
ECB menambah anggaran program PEPP menjadi €1.350 miliar dari hanya €750 miliar pada 04 Juni silam.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Melemah Pasca Rilis Data Inflasi, Euro Turun Usai Pernyataan ECB"
Post a Comment