Investing.com - Dolar Amerika Serikat kian melemah pada Senin (27/07) petang akibat terhambatnya pemulihan ekonomi AS sehingga mendorong investor menjauh dari mata uang tersebut di tengah meningkatnya spekulasi prospek Federal Reserve dapat menandai perubahan kebijakan akomodatif lain pekan ini.
turun 0,54% di 93,868 pukul 13.55 WIB menurut data Investing.com. menguat 0,47% di 1,1709 dan naik 1,2822.
semakin menguat 0,34% di 14.560,0 per dolar AS hingga pukul 13.32 WIB.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Senin (27/07) petang, anggota The Fed akan bertemu pada Selasa dan Rabu minggu ini setelah goyahnya data tenaga kerja pekan lalu menunjukkan pemulihan pekerjaan AS.
sentral AS dapat menguatkan petunjuk terbaru mengenai keuntungan dari rata-rata target inflasi, yang akan memungkinkan suku bunga tetap rendah lebih lama lagi.
"Saya pikir kita melihat dolar AS menyesuaikan dengan keadaan itu," kata Chris Weston, kepala riset di pialang asal Melbourne, Pepperstone.
"Jika mereka ingin mendapatkan inflasi ... maka reaksinya adalah membiarkan ekonomi tetap panas untuk jangka waktu yang panjang," katanya. "Jadi peluang kenaikan suku bunga Fed dalam lima tahun ke depan sedang diulang pada dolar AS - ada momentum perdagangan saat orang-orang menjalankan posisi jual ini ke dalam pertemuan Fed."
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Kian Melemah, Kebijakan Fed Dinilai Bisa Lebih Akomodatif"
Post a Comment