Search

Rupiah dan Poundsterling Bergerak Melemah Pasca Rilis Data Ekonomi

© Reuters.  © Reuters.

Investing.com - bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Jumat (24/07) petang. Ternyata tidak hanya rupiah masuk zona merah, namun mayoritas mata uang Asia juga beranjak turun sore ini dan poundsterling juga turun meski data ekonominya membaik.

Menurut data Investing.com, rupiah ditutup melemah 0,21% di 14.610,0 per dolar AS sampai pukul 14.49 WIB. Sementara dikutip dari CNN Indonesia Jumat (24/07), kurs referensi Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.614 per dolar AS atau menguat dibandingkan posisi kemarin yakni Rp16.669 per dolar AS.

Senada dengan rupiah, sore ini mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Dolar melemah 0,01 persen, dolar Taiwan melemah 0,13 persen, won melemah 0,34 persen, rupee India melemah 0,09 persen, yuan Cina melemah 0,17 persen, ringgit Malaysia melemah 0,11 persen, dan baht Thailand menguat 0,13 persen.

Penguatan terhadap dolar hanya terjadi pada yen 0,46 persen, dolar menguat 0,01 persen dan peso Filipina menguat 0,06 persen.

Analis menilai pelemahan rupiah disebabkan proyeksi suram perekonomian Indonesia pada kuartal III. Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Juda Agung sebelumnya sempat menyampaikan bahwa ekonomi akan mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal II dan kemungkinan besar berlanjut di kuartal ini.

Sementara dari sisi eksternal, pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi oleh pesimisme pelaku pasar bahwa ekonomi Amerika Serikat akan segera bangkit. Sebabnya, hingga saat ini penambahan kasus covid-19 di Negeri Paman Sam terus meningkat.

Pasar juga merespon negatif ketegangan antara AS-Cina kembali muncul setelah AS meminta Beijing untuk menutup kantor konsulat diplomatiknya di Houston.

Dari seperti dilansir Exchangerates.org.uk Jumat (24/07), poundsterling beranjak turun terhadap dolar AS Jumat (24/07) petang ini rilis meski rilis data penjualan ritel yang membaik hanya berdampak kecil di pasar mata uang domestik Inggris tersebut.

Pada pukul 17.01 WIB, turun tipis 0,02% di 1,2737 menurut data Investing.com.

Penjualan ritel Inggris pulih lebih kuat dari ekspektasi setelah pembukaan kembali ekonomi. Penjualan inti meningkat 13,9% untuk bulan Juni setelah bertambah 12,3% bulan sebelumnya dan di atas perkiraan sebesar 8,0%. Setahun angka ini masih turun 1,6%.

Tren risiko global juga mempengaruhi pergerakan negatif pound Inggris ini seiring meningkatnya ketegangan AS-Cina.

Disklaimer: Fusion Media would like to remind you that the data contained in this website is not necessarily real-time nor accurate. All CFDs (stocks, indexes, futures) and Forex prices are not provided by exchanges but rather by market makers, and so prices may not be accurate and may differ from the actual market price, meaning prices are indicative and not appropriate for trading purposes. Therefore Fusion Media doesn`t bear any responsibility for any trading losses you might incur as a result of using this data.

Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Rupiah dan Poundsterling Bergerak Melemah Pasca Rilis Data Ekonomi"

Post a Comment

Powered by Blogger.