Investing.com - makin bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Kamis (23/07) petang. Penguatan rupiah hanya sejalan dengan beberapa mata uang Asia lain sore ini di tengah meningkatnya angka kematian akibat covid-19 di AS dan poundsterling melemah masih dipengaruhi seputar perundingan Brexit Inggris-Uni .
Rupiah ditutup naik 0,48% di 14.580,0 per dolar AS menurut data Investing.com sampai pukul 14.58 WIB. Sementara itu dilansir CNN Indonesia Kamis (23/07), kurs referensi Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.669 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.665 per dolar AS.
Di kawasan Asia, rupiah menguat bersama mata uang dolar yang menguat 0,01 persen, dolar menguat 0,17 persen, dolar Taiwan menguat 0,01 persen, dan yuan menguat 0,05 persen.
Sebaliknya mata uang yang mengalami pelemahan terhadap dolar antara lain yen melemah 0,01 persen, won melemah 0,019 persen,ringgit Malaysia melemah 0,03 persen, baht Thailand melemah 0,16 persen, dan peso Filipina melemah 0,02 persen.
Analis memprediksi rupiah akan dibuka mendekati kisaran yang sama pada perdagangan besok. Lebih lanjut analis mengatakan pelemahan dolar AS terhadap rupiah hari ini kemungkinan dipengaruhi tingginya angka penularan serta lonjakan angka kematian akibat covid-19 di negeri Paman Sam.
Pada Selasa lalu, angka kematian akibat covid-19 meningkat lebih dari seribu orang di AS dan menjadi lonjakan harian tertinggi sejak awal Juni.
Selain itu, meningkatnya ketegangan hubungan AS dan China karena adanya perintah penutupan konsulat China di TIongkok juga membantu pelemahan dolar AS saat ini.
Sementara poundsterling turun tipis terhadap dolar AS pada Kamis (23/07) petang kala pasar terus memantau perkembangan negosiasi Brexit antara dan Uni Eropa.
sedikit melemah 0,07% di 1,2724 menurut data Investing.com hingga pukul 16.52 WIB.
Melansir Poundsterlinglive.com Kamis (23/07) petang, investor tampak menghindari sterling saat putaran terakhir perundingan perdagangan Brexit hampir berakhir dan pasar juga akan menyoroti konferensi pers dari Pemimpin Komisi Eropa Michel Barnier.
Kedua momen sorotan pasar ini muncul setelah laporan buntunya perundingan terus berlanjut sehingga mendorong pelemahan untuk mata uang Inggris ini.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Menguat Kamis Petang dan Poundsterling Turun terhadap Dolar AS"
Post a Comment