Investing.com - Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Kamis (16/07) petang. Ternyata rupiah tidak sendirian melemah, sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang Asia lain di tengah memanasnya hubungan AS-Cina dan poundsterling juga turun jelang rapat Dewan bahas dana stimulus.
Rupiah berakhir turun 0,26% di 14.625,0 per dolar AS sampai pukul 14.57 WIB menurut data Investing.com. Sementara, kurs referensi Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.632 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.616 per dolar AS.
Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan mata uang di Asia yang juga tunduk terhadap dolar AS. tercatat minus 0,2 persen, won minus 0,41 persen, peso Filipina minus 0,16 persen, rupee India minus 0,06 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,18 persen. Sementara, dolar Taiwan menguat 0,01 persen.
Analis mengatakan sentimen negatif terhadap pasar keuangan sudah terasa sejak beberapa hari terakhir. Salah satu penyebab utamanya adalah hubungan Cina dan AS yang kembali memanas.
Ditambah, ekonomi yang resmi masuk ke jurang resesi juga memberikan sentimen negatif bagi pasar keuangan. Pasar melihat ekonomi dunia belum akan pulih dalam waktu dekat.
Diketahui, ekonomi Singapura sudah minus 0,7 persen pada kuartal I 2020. Sementara, data awal Kementerian dan Singapura menunjukkan bahwa perekonomian turun 41,2 persen pada kuartal II 2020 dari sebelumnya.
Dengan pertumbuhan minus dua kuartal berturut-turut, maka Singapura kini mengalami resesi.
Sementara itu, poundsterling kian melemah pada Kamis (16/07) petang di tengah perundingan perdagangan dan Eropa yang akan berakhir hari ini atau Jumat besok.
Pukul 17.04, terus melemah 0,40% di 1,2530 menurut data Investing.com.
Diwartakan Poundsterlinglive.com Kamis (16/07), pertemuan para pemimpin di Dewan Uni Eropa juga akan menjadi sorotan pasar terkait pembahasan dana pemulihan krisis kesehatan yang akan jadi topik utama dalam rapat itu. Anggaran dana bantuan senilai €750 miliar untuk negara-negara Uni Eropa dan korporasi telah diusulkan oleh Komisi Eropa guna membantu pemulihan kawasan dari krisis covid-19.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah dan Pound Kian Melemah Jelang Hasil Rapat Brexit"
Post a Comment