Investing.com - Amerika Serikat melemah pada Selasa (21/07) pagi akibat ditekan katalis positif pasar dari kemajuan perkembangan vaksin covid-19 dan paket penyelamatan fiskal di .
Mengutip Reuters Selasa (21/07) pagi, para pemimpin Uni Eropa tampaknya hampir mencapai kesepakatan mengenai rencana stimulus masif untuk blok tersebut saat pertemuan puncak yang berlangsung di luar hari keempat.
Harapan terobosan baru dari uji coba tiga vaksin covid-19 potensial, termasuk calon vaksin dari Universitas Oxford, juga mendukung sentimen dan ini malah membebani pergerakan safe haven greenback.
Pada pukul 09.18 WIB, indeks dolar AS melemah 0,15% di 95,627 menurut data Investing.com. menguat 0,15% di 1,1462, naik 0,14% ke 1,2678 dan turun 0,05% di 107,19.
Sedangkan, rupiah pun bergerak naik 0,41% di 14.725,0 per dolar AS sampai pukul 09.17 WIB
Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel mengatakan ia yakin kompromi yang ia tawarkan kepada 27 pemimpin Eropa akan mencapai kesepakatan soal dana yang banyak orang katakan sangat penting untuk menghilangkan keraguan tentang masa depan blok itu.
Michel mengusulkan bahwa dalam dana pemulihan 750 miliar euro, 390 miliar harus berupa hibah yang tidak dibayar kembali, turun dari 500 miliar yang semula diusulkan, dan sisanya dalam bentuk pinjaman yang harus dibayar kembali.
Terkait vaksin, obat-obatan yang dikembangkan oleh AstraZeneca dari bekerjasama dengan Universitas Oxford dan juga CanSino Biologics dengan unit penelitian militer Cina menunjukkan bahwa obat-obatan tersebut aman dan menghasilkan respons kekebalan pada uji coba awal.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah Dipicu Optimisme Stimulus Eropa & Perkembangan Vaksin Covid-19"
Post a Comment