Investing.com - Rupiah beranjak turun terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan Kamis (16/07) pagi ini. Sempat naik, akhirnya rupiah terus melemah pagi ini dan poundsterling turut pula turun di tengah ketidakpastian transisi Brexit dan dampak ekonomi covid-19
Rupiah melemah 0,26% di 14.625,0 menurut data Investing.com sampai pukul 10.35 WIB. Padahal mengutip Kontan Kamis (16/07), di awal perdagangan hari ini, rupiah berhasil menguat, bahkan menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di kawasan.
Namun, kini pergerakan rupiah setali tiga uang dengan mayoritas mata uang di kawasan yang memang sedang melemah. Pelemahan terdalam dicetak baht Thailand yang turun 0,41% terhadap the greenback.
Sementara itu, won melemah 0,34% dan dolar koreksi 0,18%. Dilanjutkan, ringgit Malaysia dan yuan yang masing-masing terdepresiasi 0,16% dan 0,12%.
Kemudian ada yen yang terlihat terkikis 0,009% dan dolar yang turun tipis 0,003%.
Sementara itu, dolar Taiwan menjadi satu-satunya mata uang di Asia yang menguat atas dolar AS. Dolar Taiwan berhasil naik 0,14%.
Dari , melemah terhadap dolar AS lantaran adanya kegelisahan seputar transisi Brexit dan memburuknya ekonomi Inggris dampak dari pandemi covid-19.
Pukul 11.52 WIB, turun 0,16% di 1,2559 dan naik 0,17% ke 0,9082.
Sebagaimana dikutip dari Menafn.com Kamis (16/07), analis menilai of England bakal menerbitkan langkah-langkah kebijakan stimulus lanjutan bagi Inggris dan tindakan ini akan memberi tekanan pada mata uangnya.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah dan Poundsterling Melemah Ditengah Ketidakpastian Brexit & Dampak Covid-19"
Post a Comment