Investing.com - Rupiah kian melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Selasa (14/07) petang. Pelemahan rupiah ini sejalan dengan tren negatif semua mata uang Asia, namun sebaliknya euro malah menguat terhadap dolar AS dan poundsterling dengan Goldman Sachs (NYSE:) memprediksi tren kenaikan euro ini bakal berlanjut.
Rupiah ditutup turun 0,17% di 14.450,0 menurut data Investing.com hingga pukul 14.56 WIB.
Sepanjang hari ini mata uang kebanggaan rakyat Indonesia ini bergerak di kisaran level 14.354,5 - 14.450,0.
Rupiah mengawali perdagangan dengan stagnan di Rp 14.350/US$ mengutip laporan CNBC Indonesia Selasa (14/07), setelahnya rupiah menguat tipis 0,04% ke Rp 14.345/US$ yang sekaligus menjadi level terkuat hari ini. Setelahnya, rupiah malah masuk ke zona merah, hingga akhirnya melemah 0,17% di Rp 14.375/US$ di penutupan perdagangan, berdasarkan data Refinitiv.
Semua mata uang utama Asia, tanpa kecuali melemah melawan dolar AS. Baht Thailand menjadi mata uang dengan kinerja terburuk pada hari ini. Hingga pukul 15:32 WIB, baht melemah 0,54%.
Dari , euro bergerak menguat terhadap dolar AS dan poundsterling pada Selasa (14/07) petang dan analis mata uang Goldman Sachs telah menaikkan perkiraan untuk Euro terhadap Pound dan Dolar AS.
Pukul 16.49 WIB, Euro naik 0,22% ke 1,1364 dan menguat 0,50% di 0,9074 menurut data Investing.com.
Mengutip Poundsterlinglive.com Selasa (14/07), analis Goldman Sachs mengatakan bahwa krisis ekonomi telah mengubah proyeksi ekonomi dan kini memiliki "kepercayaan lebih besar bahwa apresiasi Euro akan berlanjut".
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Kian Melemah Selasa Sore, Euro Menguat Lawan Dolar AS & Poundsterling"
Post a Comment