Investing.com - Amerika Serikat kembali melemah pada Rabu (22/07) pagi di tengah kekhawatiran Partai Republik dan Demokrat AS tengah berjuang untuk mencapai kata sepakat mengenai langkah-langkah stimulus ekonomi AS.
Mengutip Reuters Rabu (22/07) pagi, euro terus menguat setelah para pemimpin menyetujui rencana stimulus untuk memicu pemulihan dari hambatan ekonomi dampak dari pandemi covid-19.
Minat risiko pasar telah meningkat pesat minggu ini karena kemajuan pengembangan vaksin covid-19 mengurangi daya tarik dolar AS sebagai tempat aman.
Investor juga mengharapkan sejumlah besar gelontoran fiskal untuk mendukung pertumbuhan di negara-negara besar, tetapi bisa mudah kecewa jika ada stimulus yang tidak sesuai harapan.
Indeks dolar AS turun tipis 0,0,8% di 95,043 menurut data Investing.com pukul 09.01 WIB. menguat 0,10% ke 1,1538 dan turun 0,01% di 1,2727.
Pukul 09.01 WIB, rupiah dibuka menguat 0,89% di 14.610,0 dan turun 0,01% ke 106,76.
Partai Republik dan Demokrat AS masih berbeda pandangan pada Selasa tentang berapa banyak yang harus dibelanjakan pada putaran dana bantuan virus selanjutnya ketika mereka membahas proposal untuk memperpanjang tunjangan pengangguran bagi warga Amerika yang dikeluarkan dari pekerjaan dan menyediakan lebih banyak uang untuk sekolah-sekolah. Partai Demokrat ingin paket $3 triliun dan Republik hanya $1 triliun.
Sebaliknya, Uni Eropa menyetujui dana pemulihan senilai 750 miliar euro (864,90 miliar dolar AS) dan anggaran 1,1 triliun euro selama periode 2021-2027 untuk membantu benua itu pulih dari resesi terdalamnya sejak Perang Dunia Kedua.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Melemah Rabu Pagi Ditengah Pembahasan Stimulus di Amerika Serikat"
Post a Comment