Investing.com - berakhir melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Senin (20/07) petang. Pergerakan mata uang Indonesia ini melemah terhadap mayoritas mata uang Asia setelah proyeksi pertumbuhan RI kuartal II akan berkontraksi.
Sampai pukul 14.55 WIB, rupiah ditutup turun 0,61% di 14.785,0 per dolar AS menurut data Investing.com. Mengutip Warta Ekonomi Senin (20/07) petang, rupiah terus bergerak mendekat ke Rp15.000 dengan capaian level terburuknya di angka Rp14.825 per dolar AS. Rupiah semakin malang bukan kepalang ketika harus keok atas dolar (-0,45%), poundsterling (-0,54%), dan euro (-0,68%).
Apalagi, rupiah juga tak berdaya di hadapan mata uang regional. Sebagai mata uang terlemah di Asia, rupiah anjlok di hadapan dolar Taiwan (-0,62%), yuan (-0,47%), dolar (-0,42%), dolar (-0,41%), baht (-0,39%), won (-0,33%), ringgit (-0,29%), dan yen (-0,19%).
Pelemahan rupiah terjadi setelah Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q2 2020 akan minus hingga 4,8%. Bak menjadi mimpi buruk berkepanjangan, pemulihan ekonomi Indonesia mengalami tantangan yang berat, mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung dan bahkan kasusnya terus meningkat dari waktu ke waktu.
Dari benua biru, euro terus beranjak naik terhadap dolar AS dan poundsterling pada Senin (20/07) petang di tengah optimisme para pemimpin Uni bakal menyetujui paket stimulus yang akan membantu ekonomi Eropa pulih dari krisis covid-19.
kian menguat 0,25% ke 1,1455 dan lanjut naik 0,13% di 0,9099 mengutip data Investing.com pukul 17.01 WIB.
Diberitakan Poundsterlinglive.com Senin (20/07) petang, para pemimpin Uni Eropa kembali akan mengadakan perundingan pada sore setempat atas permintaan Presiden Dewan Eropa Charles Michel, setelah perundingan akhir pekan yang belum menghasilkan satu kesepakatan akhir.
Tetapi tampaknya peluang kesepakatan yang dicapai sangat tinggi lantaran Michel merasakan hanya perlu dorongan terakhir untuk dapat mencapai kesepakatan dan Kanselir Austria Sebastian Kurz juga mengatakan pada Senin bahwa ia puas dengan kemajuan bersama.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Turun Pasca BI Proyeksi Pertumbuhan, Euro Naik Didorong Optimisme Stimulus"
Post a Comment