Investing.com - berakhir melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Jumat (17/07) petang. Akhir pekan ini pergerakan mata uang Asia bervariasi di tengah kekhawatiran bertambahnya kasus covid-19 dan pembahasan dana stimulus dari Uni .
Menurut data Investing.com hingga pukul 14.59 WIB, rupiah ditutup melemah 0,48% di 14.695,0 per dolar AS. Sementara dikutip dari CNN Indonesia Jumat (17/07), kurs referensi Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.780 per dolar AS atau melemah dibandingkan posisi kemarin yakni Rp14.632 per dolar AS.
Di kawasan Asia mayoritas mata uang mengalami penguatan terhadap dolar AS. Yen menguat 0,13 persen, dolar menguat 0,13 persen, won menguat 0,03 persen, peso Filipina menguat 0,22 persen, rupee India menguat 0,22 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,03 persen.
Sementara rupiah melemah bersama dolar Taiwan yang turun 0,09 persen, yuan melemah 0,13 persen dan baht Thailand melemah 0,01 persen.
Analis menuturkan pergerakan rupiah hari ini dipengaruhi kekhawatiran kembali meningkatnya kasus corona virus yang telah memaksa California dan negara bagian AS lainnya kembali mengalami pembatasan parsial.
Di samping itu Rupiah juga masih dipengaruhi tensi hubungan Amerika Serikat dan China yang kembali memanas akibat Presiden Donald Trump mempertimbangkan larangan perjalanan ke Amerika Serikat terhadap semua anggota Partai Komunis China.
Selain itu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kemarin memperpanjang PSBB transisi selama 14 hari kedepan, akibat penyebaran kasus penyakit virus corona yang masih cukup tinggi.
Dari pasar luar negeri seperti dilaporkan Euro Exchange Rate News Jumat (17/07), euro dan poundsterling bergerak menguat terhadap dolar AS Jumat (17/07) petang dan pasar kini fokus pada pertemuan para pemimpin Uni Eropa yang akan membahas Dana Pemulihan Uni Eropa.
Pukul 16.50 WIB, menguat 0,26% ke 1,1413 dan naik 0,01% di 1,2549 menurut data Investing.com.
Meningkatnya kasus covid-19 dan perundingan Brexit dan Uni Eropa terus membayangi pergerakan atas mata uang poundsterling.
Penguatan euro ini terjadi setelah Bank Sentral Eropa (ECB) kemarin mempertahankan keputusan kebijakan moneter bulan Juli. Pasar kini menunggu kemajuan atas potensi Dana Pemulihan Uni Eropa KTT UE yang berlangsung akhir pekan ini.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Turun Diakhir Pekan, Euro dan Pound Menguat Lawan Dolar AS"
Post a Comment