Investing.com - Dolar AS kian melemah pada Senin (06/07) petang jelang rilis data ekonomi yang diharapkan akan menunjukkan sektor jasa di Amerika Serikat berhenti kontraksi dan selanjutnya akan mendorong harapan pemulihan ekonomi dari pandemi covid-19.
Pada pukul 13.44 WIB, semakin turun 0,46% ke 96,850 menurut data Investing.com. naik 0,45% ke 1,1299 dan naik 0,15% di 1,2502.
Menurut laporan yang dilansir Reuters Senin (06/07) petang, pergerakan mata uang euro ini terjadi sebelum rilis data ekonomi dari dan kawasan euro yang juga diperkirakan akan menunjukkan adanya lonjakan aktivitas perusahaan dan penjualan ritel, yang akan meredakan kekhawatiran mengenai prospek ekonomi.
Dari tanah air, rupiah bergerak stabil di 14.510,0 hingga pukul 13.56 WIB dan naik 0,11% ke 107,62 pukul 13.59 WIB.
Meningkatnya jumlah kasus covid-19 di Amerika Serikat telah membuat beberapa investor enggan mengambil risiko berlebih, tetapi mayoritas pelaku pasar tetap fokus pada kemungkinan yang berkembang bahwa ekonomi negara utama akan terus pulih.
Indeks Institute for Supply Management untuk aktivitas non-manufaktur yang dijadwalkan rilis pada hari Senin diperkirakan akan naik menjadi 50,0 pada Juni dari 45,4 pada bulan sebelumnya, mengindikasikan aktivitas berhenti menyusut.
Euro akan menjadi fokus perdagangan hari ini karena Jerman, ekonomi terbesar kawasan euro, dijadwalkan akan merilis pesanan industri untuk bulan Mei.
Penjualan ritel untuk semua zona euro juga akan dirilis pada hari Senin ini. Kedua indikator diperkirakan akan pulih dengan kuat dari penurunan besar yang disebabkan oleh penyebaran covid-19.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Kian Melemah Jelang Pengumuman Sektor Jasa di Amerika Serikat"
Post a Comment