Investing.com - Amerika Serikat melemah pada Senin (16/11) pagi dengan trader kini mempertimbangkan dampak ekonomi dari peningkatan jumlah kasus virus di seluruh dunia terhadap prospek kemajuan perkembangan vaksin yang dapat kembali mendorong pertumbuhan global.
Indeks dolar AS turun 0,14% di 92,578 menurut data Investing.com pukul 09.17 WIB. naik 0,13% di 1,1848 dan menguat 0,25% ke 1,3219. melemah tipis 0,08% ke 104,54.
Adapun rupiah beranjak naik 0,19% di 14.122,5 per dolar AS hingga pukul 09.17 WIB.
Pergerakan mata uang terjadi setelah indeks bursa utama di Wall Street akhir pekan lalu berakhir menguat lantaran pasar merespons optimis terhadap perkembangan vaksin.
Namun lebih dari 54,01 juta orang di seluruh dunia telah dilaporkan terinfeksi oleh virus dan jumlah kematian melebihi angka 1,3 juta menurut catatan laporan.
Sementara itu, jumlah kasus virus di AS melampaui 11 juta orang pada hari Minggu seiring meningkatnya laju penyebaran pandemi di negeri itu.
“Pergerakan mata uang yang didorong oleh berita vaksin positif telah terhenti. Tanpa tambahan, berita positif tentang vaksin, obligasi dan saham AS memasuki masa koreksi pada akhir pekan lalu, dan dolar/yen turun," kata Masafumi Yamamoto, kepala strategi mata uang di Mizuho Securities.
"Selama akhir pekan, ketidakpastian seputar pemilihan presiden AS telah menurun seiring pasar semakin yakin bahwa Joe Biden mendapatkan lebih banyak suara, dan lebih mudah bagi para trader untuk mengambil risiko dengan harapan bahwa pemerintahan berikutnya akan segera mengambil tindakan terhadap virus korona," katanya. Dolar bisa menguat terhadap yen jika obligasi dan saham AS mempertahankan momen kenaikannya, tambahnya.
Presiden Donald Trump pada hari Minggu sempat mengakui kalah dalam pemilu melalui cuitan di Twitter tetapi kemudian kembali berubah, mengatakan ia "tidak mengakui" dan bersumpah untuk melanjutkan langkah tuntutan di pengadilan yang menurut para ahli hukum pemilu kemungkinan tidak berhasil.
Sementara itu, Presiden terpilih Joe Biden tetap fokus menangani pandemi dan mengatur pertemuan dengan perusahaan farmasi yang mengembangkan vaksin.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Turun Ditengah Meningkatnya Jumlah Kasus Covid-19"
Post a Comment