Investing.com - menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Senin (23/11) petang. Kenaikan rupiah terjadi seiring pelemahan luas dolar lantaran munculnya kabar positif dari perkembangan vaksin covid-19.
Rupiah ditutup naik tipis 0,01% ke 14.149,0 per dolar AS sampai pukul 14.58 WIB. Sementara mengutip CNN Indonesia Senin (23/11), kurs referensi Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.164 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi akhir pekan lalu yakni Rp14.228 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, yen naik 0,06%, dolar menguat 0,11%, dolar Taiwan menguat 0,05%, dan won menguat 0,34%.
Selanjutnya peso Filipina menguat 0,02%, rupee India menguat 0,08% dan ringgit Malaysia naik 0,02%. Hanya bath Thailand dan yuan yang melemah masing-masing sebesar 0,01% dan 0,05%.
Selain itu, dolar AS terus melemah pada Senin (23/11) petang di tengah optimisme atas potensi peluncuran awal vaksin covid-19 yang mendorong permintaan untuk aset berisiko.
Pukul 16.42 WIB, indeks dolar AS kian turun 0,21% ke 92,203 menurut data Investing.com. Adapun naik 0,21% ke 1,1878 dan turun 0,03% ke 103,81.
Perkembangan positif soal vaksin telah membebani pergerakan dolar safe haven selama sepekan terakhir. Ini berlanjut pada hari Minggu, ketika kepala penasihat ilmiah untuk kemitraan pemerintah-swasta "Operation Warp Speed" Moncef Slaoui mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS dapat memberikan persetujuan atas calon Pfizer pada pertengahan Desember.
Kabar baik berlanjut hari Senin setelah pengumuman bahwa vaksin covid-19 yang dikembangkan oleh AstraZeneca (NASDAQ:), bersama dengan Oxford University, efektif hingga 90% mencegah covid-19 jika pasien diberi setengah dosis awal, diikuti dengan suntikan dosis penuh. Obat AstraZeneca dilaporkan mampu disimpan tanpa pendingin buatan khusus dan ini membuatnya sangat penting untuk pasar negara berkembang dengan sistem perawatan kesehatan yang agak kurang.
Berita ini muncul tepat sebelum masa liburan Thanksgiving minggu ini, ketika jutaan warga Amerika diharapkan melakukan perjalanan untuk mengunjungi keluarga dan teman. Itu semua bisa menyiratkan peningkatan risiko penularan.
Juga membebani dolar yakni gagasan bahwa Federal Reserve kemungkinan harus melonggarkan kebijakan moneter lanjutan guna mengatasi peningkatan tindakan pembatasan akibat kenaikan jumlah kasus covid-19, utamanya tanpa tercapainya kesepakatan stimulus fiskal dan setelah pekan lalu langkah mengejutkan dari Menteri AS Steven Mnuchin untuk mengakhiri beberapa program pinjaman darurat.
Data sektor manufaktur dan jasa AS akan menjadi fokus pasar untuk mencoba dan mengukur sejauh mana dampak negatif ekonomi dari kebijakan pembatasan untuk mengendalikan pandemi wabah Covid-19.
Sedangkan, menguat 0,58% di 1,3329 pukul 16.45 WIB pasca kemunculan berita vaksin AstraZeneca. Selain itu, Menteri Keuangan Rishi Sunak mengatakan pada hari Minggu bahwa ia optimis bahwa kesepakatan perdagangan Brexit dengan Uni akan segera tercapai.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Menguat Tipis, Dolar AS Kian Turun Dipicu Optimisme Vaksin"
Post a Comment