Oleh Gina Lee
Investing.com - Dolar AS melemah pada Senin (30/11) pagi di tengah optimisme vaksin yang masih ada dan kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter lanjutan oleh Federal Reserve AS membuat investor tampaknya keluar dari aset safe haven.
turun 0,13% di 91,700 menurut data Investing.com pukul 09.49 WIB.
Sedangkan rupiah kembali bergerak melemah 0,25% di 14.105,0 per dolar AS hingga pukul 09.55 WIB.
Berita positif terbaru dari pengembang vaksin, termasuk Pfizer Inc (NYSE:) dan Moderna Inc (NASDAQ:), untuk calon vaksin covid-19 buatan masing-masing, telah mendorong sentimen investor dan memberi tekanan untuk dolar. Bahkan meski ada kekhawatiran seputar pengembangan dan pendistribusian vaksin gagal menghentikan harapan diakhirinya pandemi covid-19 yang telah berlangsung selama hampir satu tahun hingga sekarang.
Namun, jumlah kasus baru global yang terus meningkat, di samping tindakan pembatasan baru, membantu menahan pelemahan dolar.
Pasca pemilihan umum di AS dan masih berprosesnya hasilnya kemungkinan dapat mengganggu Kongres untuk meloloskan langkah-langkah stimulus terbaru dan the Fed diharapkan akan mengambil tindakan untuk mengisi kekosongan tersebut dengan kemungkinan besar melalui pembelian obligasi.
"Tema yang tetap akrab: pelemahan dolar di tengah meningkatnya minat risiko ... sentimen ini kemungkinan akan berlanjut hingga Desember dan pertemuan Fed AS, di mana beberapa tindakan lanjutan kemungkinan akan terjadi, mengingat risiko virus jangka pendek di Amerika Serikat," Analis ANZ mengatakan dalam catatan.
Pasangan turun 0,18% ke 103,88 pukul 09.57 WIB. Data yang dirilis pada hari sebelumnya menunjukkan bahwa tumbuh sebesar 3,8% untuk periode bulan ke bulan pada Oktober, sedikit lebih rendah dari pertumbuhan 3,9% yang tercatat pada September.
Pasangan naik 0,09% ke 0,7391 pukul 09.59 WIB dan menguat 0,11% di 0,7031. Adapun naik 0,16% ke 6,5845 dengan tumbuh 52,1% pada bulan November, lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan 51,5% yang disiapkan oleh Investing.com dan angka 51,4% di bulan Oktober. juga melampaui ekspektasi, tumbuh 56,4% di bulan November dibandingkan perkiraan 56% dan angka Oktober 56,2%.
Pasangan naik 0,19% ke 1,3340. telah menguat sepanjang bulan ke level tertinggi sejak September karena investor berspekulasi bahwa dan Uni akan mencapai kesepakatan Brexit sebelum batas akhir waktu tahun ini.
Investor akan mengamati kesaksian dari Ketua Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS pada hari Selasa dan Rabu untuk mencari petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan bank sentral dan pemulihan ekonomi. Data pasar tenaga kerja, termasuk , juga akan dirilis pekan ini.
"Dolar melemah ke posisi terendah tahun ini karena investor mengalokasikan kembali portofolio untuk pemulihan perdagangan di seluruh dunia ... sementara lebih banyak tindakan pembatasan kemungkinan menghalangi tren pasar ekuitas AS, prospek Fed bersiap untuk menambah lebih banyak likuiditas juga harusnya bisa membatasi kenaikan dolar. Dan mengingat bahwa indeks dolar terus melemah, kami mendukung asumsi penurunan dolar hingga akhir tahun,” ahli strategi ING Chris Turner dan Francesco Pesole mengatakan dalam catatan.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Kembali Turun Ditengah Optimisme Vaksin & Potensi Kebijakan Fed"
Post a Comment