Oleh Peter Nurse
Investing.com - AS menguat tipis pada Kamis (26/11) petang setelah rilis data ekonomi di Amerika Serikat yang suram dan optimisme vaksin mendorong trader beralih ke mata uang yang lebih berisiko.
Pada pukul 14.50 WIB, indeks dolar AS naik tipis 0,01% di 91,972 menurut data Investing.com. Volume perdagangan dibatasi oleh hari libur Thanksgiving di Amerika Serikat.
naik 0,09% di 1,1924, turun 0,15% di 1,3362 dan melemah 0,14% di 104,30.
Adapun rupiah terus turun 0,21% ke 14.100,0 per dolar AS hingga pukul 14.59 WIB.
"Lingkungan pasar condong ke aset risiko dan prospek positif pemulihan Covid-19 tahun 2021 mendorong arus masuk lanjutan dari dolar ke FX," kata analis di ING dalam catatan riset.
Optimisme seputar kemungkinan pengiriman segera beberapa vaksin Covid-19 telah masuk ke dalam ekspektasi stimulus fiskal lanjutan dari pemerintahan baru Biden. Ini utamanya muncul setelah data mingguan pada hari Rabu menunjukkan tingkat pengangguran bertambah lagi.
Federal Reserve merilis dari pertemuan kebijakan moneter terakhirnya pada hari Rabu, dan menunjukkan anggota Fed memperdebatkan berbagai opsi pembelian obligasi untuk mendukung pemulihan, termasuk beralih ke pembelian jangka panjang sekuritas, yang dapat memberikan tekanan lebih bagi dolar dengan menjaga imbal hasil jangka panjang rendah makin tidak menarik.
“Risalah rapat menunjukkan bahwa Fed sedang memperdebatkan bagaimana mengubah pembelian aset pada bulan Desember, yang membuat kebijakan Operation Twist sangat mungkin terjadi. Kami masih berpikir bahwa kebijakan ini hanya dapat mengurangi tekanan yang curam pada kurva USD,” kata analis di Nordea, dalam catatan riset.
Sementara, pergerakan poundsterling terjadi lantaran trader pedagang mencari rincian perundingan perdagangan Brexit antara dan Uni minggu ini.
Menteri Inggris Rishi Sunak menyatakan Rabu dalam rencana belanja satu tahun bahwa ekonomi Inggris kemungkinan akan menyusut lebih dari 11% dan negara itu harus meminjam hampir 400 miliar poundsterling tahun ini untuk membayar dampak ekonomi dari pandemi virus. Artinya, defisit anggaran akan melonjak ke level tertinggi sejak Perang Dunia Kedua.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Menguat Tipis di Tengah Perkembangan Stimulus & Vaksin"
Post a Comment