Investing.com - Amerika Serikat terus melemah pada Rabu (11/11) pagi kembali ditekan oleh sentimen optimisme vaksin virus meski ada kekhawatiran tentang bagaimana obat akan didistribusikan di tengah lonjakan kasus baru di Amerika Serikat.
Indeks dolar AS makin turun 0,14% ke 92,608 menurut data Investing.com pukul 10.30 WIB. kian menguat 0,14% di 1,1831 dan naik tipis 0,02% di 1,3274. Adapun turun 0,19% di 105,09.
Sedangkan rupiah terus beranjak turun 0,17% di 14.064,0 per dolar AS sampai pukul 10.24 WIB.
Mengutip Reuters Rabu (11/11) pagi, optimisme awal dari hasil uji coba vaksin covid-19 mendorong sentimen untuk dolar, tetapi momentum ini mulai memudar karena masih ada beberapa kendala yang harus diselesaikan sebelum vaksin dapat didistribusikan.
"Pemulihan dolar tertahan untuk saat ini karena, ketika Anda melihat rinciannya, masih banyak rintangan yang harus diselesaikan sebelum vaksin bisa disalurkan," kata Junichi Ishikawa, ahli strategi valuta asing senior di IG Securities Tokyo.
Sementara itu pergerakan poundsterling terjadi di tengah berkembangnya optimisme bahwa dan Uni akan menyetujui kesepakatan perdagangan yang telah lama dinanti.
Sentimen dolar mendapat dorongan sebelumnya setelah Pfizer Inc dan BioNTech mengatakan pada Senin vaksin virus buatannya 90% efektif mencegah covid-19.
Namun ada beberapa kendala logistik untuk menyediakan vaksin tersebut dan ini termasuk saat harus dikirim pada suhu cuaca yang sangat dingin.
Beberapa negara bagian AS pada Selasa memberlakukan pembatasan untuk mengendalikan penyebaran virus akibat melonjaknya pasien rawat inap kala musim dingin segera tiba.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar AS Terus Melemah, Pasar Optimis Perkembangan Vaksin"
Post a Comment