Investing.com - Amerika Serikat menguat pada Jumat (06/11) pagi di tengah sengitnya pemilihan presiden di AS dan ada potensi turunnya harapan stimulus besar untuk mendukung ekonomi dalam waktu dekat.
Indeks dolar AS menguat 0,15% di 92,692 per dolar AS hingga pukul 09.12 WIB menurut data Investing.com. turun 0,07% di 1,1813 dan 0,10 di 1,3129. naik 0,15% ke 103,63.
Adapun rupiah dibuka menguat 0,49% di 14.300,0 per dolar AS hingga pukul 09.12 WIB.
Mengutip Reuters Jumat (06/11) pagi, investor berspekulasi bahwa calon presiden yang diusung oleh Partai Demokrat Joe Biden akan menjadi presiden berikutnya tetapi Partai Republik tetap bisa mempertahankan kendali mayoritas kursi Senat AS. Ini akan memberikan kesulitan bagi Partai Demokrat untuk meloloskan dana belanja fiskal yang lebih besar yang diusulkan.
Biden mempertahankan keunggulan atas Presiden Donald Trump, tetapi beberapa negara bagian penting masih menghitung suara. Trump terus meminta tim hukumnya untuk memperkarakan penghitungan suara, jadi masih ada ketidakpastian yang tinggi.
Investor juga menunggu rilis data gaji pekerja non sektor pertanian di AS pada hari Jumat. Angkanya diperkirakan akan menunjukkan sedikit perlambatan penciptaan lapangan kerja.
Selain ketidakpastian yang timbul dari pemilihan presiden, jumlah kasus virus juga terus meningkat ke level rekor di beberapa negara bagian sehingga dapat membatasi kegiatan ekonomi di AS.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dolar Menguat, Trump Belum Legowo Terima Hasil Pilpres Beri Ketidakpastian Politik"
Post a Comment