Investing.com - Rupiah berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Senin (06/07) petang. Meski dibayangi kenaikan kasus covid-19, rupiah akhirnya mampu membalik keadaan dengan positif setelah melemah tujuh hari beruntun dan pound juga kembali melemah lawan euro tapi tidak terhadap dolar AS.
Rupiah ditutup naik 0,14% di 14.490,0 menurut data Investing.com sampai pukul 14.59 WIB. Perjalanan rupiah hari ini tidak bisa dikatakan mulus. Rupiah membuka perdagangan dengan melemah 0,07% dan sempat melemah 0,83% ke Rp 14.570/US$ seperti dilaporkan CNBC Indonesia Senin (06/07).
Setelah mencapai level terlemah intraday tersebut, rupiah perlahan mulai bangkit hingga akhirnya menutup perdagangan di level Rp 14.440/US$, menguat tipis 0,07% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Rupiah belakangan ini mengalami tekanan akibat tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang terus menanjak, bahkan terus mencetak rekor penambahan kasus per hari.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah pasien positif corona Minggu kemarin melaporkan tambahan kasus sebanyak 1.607 orang, menjadi kasus per hari terbanyak sejak virus corona menyerang Indonesia di awal April. Saat ini total kasus di Tanah Air sebanyak 63.749, dan menjadi negara dengan kasus terbanyak ke 26 di dunia
Dari total kasus tersebut, 3.171 orang meninggal dunia dan 29.105 sembuh.
Sementara, pound jatuh terhadap euro dan menguat lawan dolar AS di kala trader menanti perundingan Brexit bulan ini dan langkah-langkah dukungan lebih pemerintah yang diharapkan pada pekan ini.
Trader mengharapkan kejelasan lebih lanjut pada akhir Juli tentang apakah akan menyetujui kesepakatan perdagangan dengan Uni . Inggris meninggalkan Uni Eropa pada bulan Januari, tetapi memiliki akses penuh ke blok itu selama transisi yang berlangsung hingga akhir Desember.
Pada pukul 16.53 WIB, naik 0,35% ke 0,9033 menurut data Investing.com dan EUR/USD menguat 0,12% di 1,2498.
Mengutip Reuters dari Zawya.com Senin (06/07), Inggris dan Uni Eropa perlu membuat kemajuan terkait akses ke pasar keuangan Uni Eropa. Krisis kesehatan covid-19 akan mempersulit langkah-langkah untuk mengatasi perbedaan jika tidak tercapainya kesepakatan, asosiasi perbankan AFME mengatakan pada Senin.
Fusion Media or anyone involved with Fusion Media will not accept any liability for loss or damage as a result of reliance on the information including data, quotes, charts and buy/sell signals contained within this website. Please be fully informed regarding the risks and costs associated with trading the financial markets, it is one of the riskiest investment forms possible.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Rupiah Kembali Menguat Awal Pekan, Pound Naik Lawan Dolar AS"
Post a Comment